MUI-AWG Bicarakan Peluang Kerjasama Program Kemanusiaan

awg-mui
(Foto: Istimewa)

Jakarta, MINA – Komisi Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (HLNKI ) dan Lembaga Kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG) dalam rapat yang digelar secara virtual pada Rabu (17/3), membicarakan peluang kerjasama dalam program kemanusiaan untuk Yaman.

Rapat ini juga dihadiri Wasekjen Bidang HLNKI MUI Ali Hasan Bahar, Sekretaris Komisi Andy Hadiyanto, Wakil Sekretaris Komisi Ghozali Moenawar, dan jajaran Komisi HLNKI MUI lainnya.

Sedangkan dari AWG hadir Pembina, Agus Sudarmadji, Ketua Presidium M Anshorullah, Pemimpin Umum Kantor Berita MINA, Arief Rahman, dan beberapa pengurus lainnya. Rapat itu juga dihadiri Ketua UAR Bustamin Utje, Ketua Mae_C Fitriyah Mukti Asih beserta jajaran pengurus lainnya.

Dalam kesempatan itu peserta yang hadir menyampaikan ide-ide tentang kerjasama yang dapat dilakukan ke depannya dalam menghadapi masalah kemanusiaan global yang terjadi seperti di Palestina, Yaman, Myanmar, Tiongkok dan lainnya serta rencana pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron, Palestina.

Anshorullah menyampaikan, AWG telah 13 tahun berkomitmen untuk membantu rakyat Palestina dan berpartisipasi dalam berbagai aksi kemanusiaan seperti pembangunan RS Indonesia di Gaza Palestina yang diinisiasi oleh Medical Emergency Rescue Committee (MER-C).

Selain itu, AWG juga menghadiri berbagai konferensi internasional, mengadakan penggalangan dana untuk bantuan-bantuan kemanusiaan, di mana salah satunya adalah menyambut seruan MUI menggalang bantuan untuk rakyat Yaman yang kini sedang tyertimpa bencana kelaparan akibat perang berkepanjangan.

“Kami juga berusaha menjalin kerjasama dengan berbagai para pemangku kebijakan, pemerintah, NGO lintas sektor seperti yang juga sedang dilakukan atas inisiatif MUI saat ini,” ujar Anshor.

Ketua Bidang HLNKI MUI Sudarnoto Abdul Hakim mengapresiasi kehadiran dan peran AWG terutama dalam menjalankan misi kemanusiaan internasional dalam memberikan bantuan kemanusiaan untuk mengobati penderitaan Muslim yang tertindas.

“Saya kira hari ini kita membicarakan hal penting dari banyak hal yang ada di hadapan kita yaitu melakukan gerakan kemanusiaan. MUI khususnya Komisi HLNKI telah membuat pernyataan sikap dan menyampaikan seruan untuk bersama-sama melakukan program kemanusiaan sebagai perhatian kita untuk membela masyarakat Muslim yang tertindas, yang menjadi simbol perlawanan kita secara tidak langsung terhadap ketidakadilan yang kita hadapi secara global ini,” kata Sudarnoto.

Ia mengatakan, MUI sebagai wadah bagi seluruh ormas Islam akan membuka silaturahim dan sinergi dalam melaksanakan misi-misi kemanusiaan internasional. MUI terbuka bagi siapapun yang ingin melakukan melayani ummat Islam Indonesia khususnya dan ummat Muslim di belahan dunia lain pada umumnya.

Sekretaris Komisi HLNKI-MUI Andy Hadyanto juga menyampaikan syukur bisa membuka kerjasama dengan AWG, sehingga akan banyak tercipta program-program baik yang dilakukan Bersama kedepannya.

“Kita bersyukur bisa bekerjasama dengan AWG bagaimana kita fundraising, bagaimana penyaluran logistik, sosialisasi dan tentu kita saling belajar dan sekali lagi saya ingin menggarisbawahi kami siap bekerjasama untuk merealisasikan program-program yang sangat mulia yang sangat ditunggu masyarakat Muslim yang membutuhkan terutama di Paletsina,” kata Andy.

Ustad Ali Hasan dalam kesempatannya juga mengatakan, pada kesempatan yang akan datang silaturahim antara AWG dan MUI akan lebih luas lagi untuk memastikan kerjasama yang terjalin.

“Kita ingin semua kerjasama kita sampai pada apa yang kita harapkan. Saya berterimakasih kita sudah menjalin pertemuan untuk membuka pintu kegiatan-kegiatan yang lain,” ujarnya. (L/R7/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)