Jakarta, MINA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menyambut Tahun Baru 2019 dengan semangat kesederhanaan, tidak berfoya-foya dan menghamburkan uang untuk kepentingan yang tidak bermanfaat.
“Mari kita jadikan Tahun Baru 2019 sebagai tahun kepedulian sosial untuk menggalang solidaritas nasional dalam rangka meringankan beban penderitaan saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah khususnya di Lombok, Palu dan Donggala serta di Banten,” kata Zainut Tauhid Sa’adi, Wakil Ketua Umum MUI dalam keterangan tertulis yang diterima MINA, Senin (31/12).
Menurut Zainut, hal tersebut merupakan bentuk refleksi dari nilai-nilai kemanusiaan, kasih sayang dan kepedulian antarsesama.
“Di pergantian tahun nanti, hendaknya kita memperbanyak bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia berupa umur panjang, kesehatan dan kemurahan rezeki,” ucapnya.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Untuk hal itu, Zainut mengimbau hendaknya memperbanyak berdoa, berzikir dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, khususnya berdoa untuk keselamatan bangsa dan negara dari berbagai musibah serta ancaman bencana yang akhir-akhir ini sering menimpa Indonesia.
“Sehingga bangsa dan negara Indonesia menjadi negara yang aman dan diselamatkan dari berbagai macam ujian, fitnah, dan cobaan,” tambahnya.
Selain itu, memasuki tahun politik Zainut juga mengajak semua pihak khususnya para pemimpin bangsa, tokoh agama dan elit politik hendaknya bisa menahan diri dalam mengekspresikan politiknya.
“Perbedaan pilihan hendaknya disikapi dengan dewasa, tidak harus diwarnai dengan saling menjelekkan, memfitnah, menyebarkan hoax dan ujaran kebencian,” katanya.
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas
Zainut mengajak masyarakat untuk membangun budaya berpolitik yang santun, berakhlakul karimah, penuh dengan nilai keadaban dan kesopanan.
“Marilah kita menjauhi budaya politik yang penuh dengan kecurigaan, pertentangan, permusuhan dan persaingan yang tidak sehat dengan menghalalkan segala cara,” ujarnya. (R/Ais/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama