Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MUI Kembali Adakan Standardisasi Dai Angkatan Ke-5

Hasanatun Aliyah - Selasa, 12 Oktober 2021 - 05:15 WIB

Selasa, 12 Oktober 2021 - 05:15 WIB

4 Views

Jakarta, MINA – Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali menyelenggarakan standardisasi dai MUI angkatan ke-5 secara offline pada Senin (11/10), di Aula Buya Hamka Gedung MUI Pusat, Jakarta.

Penyelenggaraan standarisasi terus dilanjutkan untuk memenuhi target 300 dai yang terstandardisasi tahun ini.

Ketua Komisi Dakwah MUI, Zubaidi menyampaikan, belakangan ini terdapat kekhawatiran dari penyelenggara dakwah baik yang formal maupun informal dalam mencari dai, kekhawatiran dai yang dipilih tidak memiliki kompetensi yang diharapkan.

“Untuk menjawab kegamangan umat, MUI menyelenggarakan kegiatan satandardisasi dai,” kta Zubaidi.

Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri

Tujuannya, menyatukan persepsi para dai. Selain itu, para dai hasil kegiatan itu akan tertempa kompetensinya sebagai pendakwah.

“Standardisasi ini, memberikan keterjaminan kepada alumninya sudah memiliki standar kompetensi sebagai dai,” ujarnya.

Adapun standar yang dimaksud adalah kompetensi konten keislaman dan isu-isu Islam kontemporer, juga moderasi dan paham kebangsaannya.

Menurut Zubaidi, kompetensi kebangsaan menjadi point yang sangat penting dalam standardisasi ini, karena MUI telah memutuskan bentuk negara NKRI dengan pancasila sebagai dasar negara sudah final.

Baca Juga: Update Bencana Sukabumi:  Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian

“MUI mengharapkan para dai bisa menyampaikan konten-konten yg benar sesuai dengan syariat Islam, dan tidak melanggar koridor kebangsaan kita,” jelasnya.

Ia menambahkan, disamping standar kemampuan dai, kegiatan angkatan 5 ini dilakukan sebagai sarana silaturahim sesama dai antarwilayah.

Sehingga jengan kegiatan ini, tidak akan ada persepsi masyarakat yang menganggap komunikasi antar dai yang berasal dari latar belakang ormas yang berbeda tidak terjalin baik. Bahkan, persepsi masyarakat soal para dai terbelah akan memudar.

“Diharapkan dengan standarisasi ini komunikasi dan silaturahim antar dai dari berbagai ormas Islam berjalan dengan baik. Sehingga dakwah dapat berjalan efektif dan tujuan dakwah dapat terealisasi,” tambahnya. (R/R5/RI-1)

Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Breaking News
Indonesia