Jakarta, 18 Jumadil Akhir 1436/ 7 April 2015 (MINA) – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsudin, mengatakan, tidak mau ikut campur dalam persoalan perang antara milisi Houthi dengan pasukan Pemerintah Republik Yaman.
“Kami tidak akan mau masuk ke persoalan dalam negeri dari sebuah negara yang berdaulat. Sebenarnya banyak kalangan minta MUI untuk mengeluarkan sikap terkait konflik di Republik Yaman,” kata Din dalam acara Forum Ukhuwah di MUI yang juga dihadiri oleh pimpinan-pimpinan ormas Islam, di Kantor MUI Pusat, Jakarta Pusat, Selasa sore.
Negara yang memiliki konstitusi, seharusnya bisa menyelesaikan permasalahan dalam negeri dengan konstitusi yang berlaku. ujar Din.
Din mengatakan, tindakan intervensi kepada negara yang berdaulat bukanlah keputusan yang tepat. Dia mengumpamakan seandainya konflik tersebut terjadi di Indonesia, maka pemerintah yang berdaulat pasti tidak mau urusan dalam negerinya dicampuri oleh asing. “Naudzubillah, terjadi di Indonesia,” papar Din.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
Sementara itu, mui/">Ketua MUI bidang Hubungan Luar Negeri, KH. Muhyiddin Junaidi menghimbau, Umat Islam bisa memberikan pesan moral tidak berpihak terhadap kedua kelompok yang sedang bertikai, sembari menyerukan melakukan duduk bersama dan berdialog.
Dia menegaskan, “kedua belah pihak agar segera menghentikan konflik tersebut”. Justru perang di Yaman telah menimbulkan kerusakan terhadap negara yang berdaulat, Tentu saja bukan diterima oleh masyarakat Yaman untuk membeli persenjata adalah kelompok-kelompok Yahudi yang ingin memecah belah umat Muslim dunia. tegas Kyai Muhyiddin.
Kyai Muhyiddin menambahkan, tidak ingin masuk wilayah politik sehingga tidak merugikan umat Islam merusakan nama baik umat Islam di mata dunia internasional
Kyai Muhyiddin mengharapkan, masyarakat muslim Indoesia agar tidak terpancing atau terpovokasi terutama isu konflik di Yaman.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini
Kepada Pemerintah Indonesia diserukan agar berperan aktif dalam menangani perang di Yaman sebagai juru damai, karena Pemerintah Indonesia harus mampu menciptakan perdamaian untuk kemaslamatan umat.
“Inilah momentum yang baik, karena Indonesia sendiri sudah berhasil dalam menyelesaikan sejumlah konflik dengan membawa misi perdamaian,” tuturnya. (L/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online