MUI MINTA SOLUSI KONFLIK DI YAMAN KEDEPANKAN DIALOG

Ketua MUI, Din Syamsuddin, Ketua MUI bidang Hubungan Luar Negeri, Muhyidin Junaidi saat konferensi Press Ukhuwah Islamiyah, Jakarta, (Foto : Hudzaifah/MINA)
, Din Syamsuddin, Ketua MUI bidang Hubungan Luar Negeri, Muhyidin Junaidi saat konferensi Press Ukhuwah Islamiyah, Jakarta, (Foto : Hudzaifah/MINA)

Jakarta, 19 Jumadil Akhir 1436/8 April 2015 (MINA) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan dan Kerjasama Luar Negeri, mengatakan, para pimpinan ormas Islam sepakat untuk bersikap netral terkait yang sedang terjadi di .

MUI menghimbau kepada pihak-pihak yang bertikai untuk menyelesaikan masalah dengan berdialog secara damai. “MUI sebagai civil society bersikap netral, tidak berpihak kepada pihak yang bertikai,” tegas Muhyidin.

Pihaknya menghimbau kepada pihak-pihak yang bertikai untuk duduk bersama menyelesaikan persoalan secara damai dengan mengedepankan musyawarah dan dialog, kata Kyai Muhyidin kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Kantor Pusat MUI di Jakarta Pusat, Selasa (7/4).

Peperangan tersebut, menurutnya, justru menyebabkan berbagai dampak negatif baik moril maupun materiil. MUI sebagai ormas yang tidak masuk pada ranah politik menghimbau kepada pihak-pihak yang bertikai untuk berdamai sehingga tidak merugikan Umat Islam dan tidak merusak nama Islam di mata dunia internasional.

Selain itu, MUI juga mengharapkan agar masyarakat Indonesia tidak terprovokasi kelompok tertentu yang ingin mengeksploitasi pergolakan di Timur Tengah untuk menciptakan konflik horizontal dengan mengangkat isu-isu sektarianisme.

“Yang paling mudah adalah perang antara mazhab,” tambah Kyai Muhyidin.

Kepada pemerintah Indonesia, MUI meminta agar berperan aktif sesuai dengan kebijakan luar negeri yang bebas-aktif.

“Saatnya Indonesia yang masyarakatnya mayoritas Muslim terbesar di atas pemukaan bumi ini menjadi juru damai. Inilah momentum terbaik bagi kita. Karena kita memang sudah memiliki modal dasar dan kita sudah berhasil untuk mendamaikan beberapa pihak yang bertikai di negara ini,” tendasnya. (T/P002/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.