MUI: Ummat Tidak Perlu Cemas Hadapi Varian Omicron

Jakarta, MINA – Ketua Lembaga Kesehatan Majelis Ulama Indonesia (LK-), dr. Bayu Wahyudi meminta masyarakat agar tidak cemas dan takut berlebihan menghadapi pandemi Covid-19 varian yang jumlah kasusnya terus meningkat.

“Penduduk Muslim di Indonesia yang berjumlah 88,86 persen hendaknya mengakui bahwa segala sesuatu yang terjadi termasuk pandemi Covid-19 varian Omicron ini merupakan qadarullah,” katanya dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (8/2).

Ia mengatakan, tidak perlu cemas apalagi takut berlebihan, sebagai Muslim tetap mengikuti anjuran pemerintah dan berpegang teguh pada Alquran, Hadist, Sunnah dan ijtima ulama.

Ia menjelaskan, apabila terpapar varian Omicron, gejala yang akan ditimbulkan yaitu pilek, sakit tenggorokan, demam, bersin, sakit kepala, batuk, mual, nyeri otot, diare, ruam kulit, gangguan penciuman lesu rasa letih capek, sendi-sendi terasa lemas dan nyeri.

Gejala mirip flu biasa dan corona virus varian Omicron mempunyai gejala penyakit lebih ringan dibanding gejala akibat varian corona lain sebelumnya seperti Beta, Gama, Alfa, dan Delta.

Namun dr Bayu mengingatkan, varian Omicron tidak boleh diremehkan terutama pada penderita yang mempunyai penyakit bawaan, seperti asma, penyakit jantung, hipertensi (darah tinggi), gagal ginjal dengan cuci darah, dan diabetus melitus (kencing manis).

Ia meminta agar yang mengalami gejala mirip Omicron atau memiliki riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19 segera melakukan pemeriksaan rapit Antigen Covid-19.

“Kami mengingatkan untuk membangun pola pikir agamis yang akan menguatkan seseorang menghadapi berbagai problem dalam hidup, termasuk menghadapi permasalahan pandemi varian Omicron,” ujarnya.

Bayu pun tidak menampik akan muncul varian-varian baru dari pandemi Covid-19 maupun hadirnya pandemi lain.

“Kita harus ingat seluruh makhluk merupakan ciptaan Allah. Salah satu keyakinan Muslim yang sering ditanamkan oleh Al-Quran adalah segala sesuatu yang terjadi di dunia ini tak terluput dari rencana Allah,” katanya. (L/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)