Jakarta, MINA – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin mengatakan pembangunan mui/">Menara MUI sangat diperlukan mengingat MUI sampai saat ini belum memiliki gedung sendiri.
Gedung MUI Pusat di jalan proklamasi No 51 Jakarta Pusat yang ditempati sejak 2007 berstatus milik Kementerian Agama dengan status pinjam pakai sebelum 2007.
“Sekarang ini MUI Pusat berkantor di sebuah bangunan miliki Kementerian Agama dengan status pinjam pakai,” kata Ma’ruf dalam sambutan Tasyakuran Milad MUI ke-43 di Jakarta, Kamis (26/7).
“Harapan dan tuntutan umat Islam terhadap peran MUI juga makin meningkat seiring makin meningkatkannya kesadaran dan kebutuhan umat Islam,” tambah Ma’ruf.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
MUI membutuhkan kantor yang representatif dan moderen. Ia berharap kantor MUI yang baru akan dibangun ini sesuai dengan kebutuhan organisasi dan perkembangan zaman.
Lebih Lanjut dikatakan Ma’ruf, sudah puluhan tahun MUI dipinjamkan kantor oleh Kemenag. Kantor itu, kata dia, sudah tidak mampu menampung kegiatan. Apalagi saat ini MUI memiliki 12 komisi dan 10 lembaga terlebih lagi saat ini peran dan tanggung jawab MUI semakin meningkat.
“Atas dasar tersebut, dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, kali ini MUI memulai program untuk memiliki kantor sendiri. Yang sesuai dengan kebutuhan, yang menjadi pusat kegiatan umat Islam,” katanya.
Pembangunan mui/">menara MUI diperkirakan akan menelan biaya Rp 600 miliar. Gedung perkantoran modern ini dibangun di kawasan niaga terpadu (eureka township) di atas lahan seluas 18 hektare di Jalan Raya Mabes Hankam, Jakarta Timur.
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
Ma’ruf menjelaskan, MUl bekerja sama dengan PT Prima Jaringan, sebagai kontraktor, dan PT Asia Raya Kapital yang mengelola Reksadana Syariah.
“Pengembangan yang membangun kantor MUI tersebut adalah PT Prima Jaringan, dengan pinjaman dana dari PT Asia Raya Kapital. MUI dibangunkan dan ditalangi,” kata Ma’ruf.
Di hadapan Presiden Jokowi, Ma’ruf Amin mengatakan MUI tidak punya uang untuk membangun kantor baru. Namun, karena ada perusahaan yang mau membangunkan dengan sistem angsuran.
“Pak Presiden, bukan MUI punya duit, tidak. Dibangunkan dengan PT ini, kemudian duitnya ditalangi. Sekarang ini MUI adalah penghutang yang besar. Meski begitu MUI tidak khawatir. MUI memilik umat Islam dan milik pemerintah,” jelas Ma’ruf.
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara tasyakuran milad Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke-43 dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Menara MUI di Jalan Raya Mabes Hankam, Jakarta Timur. (L/R03/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman