MUI: PERLU SEBUAH INOVASI DALAM DAKWAH

Foto: MINA
Foto: MINA

Jakarta, 25 Dzulqa’dah 1435/19 September 2014 (MINA) – Komisi Majelis Ulama Indonesia () menyatakan, pentingnya sebuah Inovasi dalam melakukan dakwah, agar masyarakat dapat lebih mudah dalam memahami dan menerima nilai-nilai .

“Dakwah kita saat ini belum membawa dampak yang besar atau bisa jadi jalan di tempat, oleh sebab itu harus ada inovasi, koordinasi, peta dakwah dan training-training dakwah di setiap daera-daerah,” kata Wakil Ketua Umum MUI Pusat, , di Gedung MUI Pusat, Jakarta, Kamis (18/9) malam.

Menurutnya, banyak hal yang harus dipersiapkan untuk memberikan kemudahan dan keberhasilan dalam berdakwah. Misalnya, orang yang pintar menulis artikel, berdebat, pandai berbicara di depan umum dan memanfaatkan kemajuan teknologi yang sudah ada.

Menurut ulama dan pimpinan Lembaga Dakwah IHAQ, mengatakan, pentingnya membagi segmentasi dakwah, baik dari anak-anak hingga orang tua. Apalagi dengan kemajuan teknologi saat ini, perlu terobosan baru dalam memberikan nuasa berbeda yang dapat diterima dan dinikmati oleh semua kalangan.

“Kita akan mencoba menggunakan dengan bahasa-bahasa yang mengarah kepada Islamic broadcasting, Islamic public speaking dan semua akan dipadukan dengan nuasa Islami yang bahasanya mudah dimengerti oleh masyarakat,” Kata Erick Yusuf.

Pada waktu yang sama, Wakil Sekjen MUI Pusat, Welya Safitri, mengatakan, banyak orang yang sedang menikmati masa pensiun, khususnya orang yang sudah lansia, melapor kepadanya bahwa mereka menginginkan pengajian rutin. Karena saat masa produktif kesempatan untuk belajar agama waktunya sedikit.

“Perlunya perhatian dan metode dakwah yang khusus kepada para lansia, karena banyak yang menginginkan untuk belajar agama, dan juga sebagai bekal nanti di akhirat kelak, dakwah dapat dikatakan berhasil ketika ia tepat sasaran,” ujar Welya.

Dalam acara pertemuan Halaqah Da’awiyah bersama pimpinan tingkat pusat, Hadir beberapa perwakilan ormas dan lembaga dakwah Islam, yaitu Nahdlatul Ulama (NU), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Ikatan Pelajara Nahdlatul Ulama (IKPNU), Komunitas Indonesia Tanpa JIL, Media Salingsapa.com, juga aktivis-aktivis dakwah se-Indonesia. (L/P010/P003/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

 

 

Comments: 0