Padang, MINA – Ketua Majelis Ulama Indonesi (MUI) Sumatera Barat, Buya Gusrizal Gazahar memunculkan istilah ‘Islamic Life Style’ pengganti istilah ‘New Normal’.
“Lebih baik menggunakan istilah ‘Gaya Hidup Islami’ ketimbang ‘Normal Baru’ yang relatif kabur, apalagi kalau itu hanya sekedar pakai masker, sering cuci tangan, jaga jarak, atau #DirumahAja kalau tidak ada keperluan yang mendesak keluar rumah. Gaya hidup Islami sudah ada sejak 15 abad yang lalu,” ujarnya kepada MINA, Selasa (2/06).
Buya Gusrizal mengatakan, Dampak Covid19 ini bukan hanya ekonomi dan kesehatan. Dampaknya menimpa berbagai sisi kehidupan.
“New Normal hanya berfokus pada dua sisi saja. Maka tidak ada jawaban yang konprehensif selain pola hidup yang diajarkan Islam,” imbuhnya.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Dia menjelaskan, 11 point penting yang sudah Islam ajarkan diantaranya:
- Aturan untuk menjaga wudhu,
- Tidak hanya jaga jarak tapi juga menjaga pandangan untuk tidak melihatkan hal-hal yang tidak diperbolehkan menurut agama,
- Setiap keluar rumah disunnahkan untuk berdoa dan berdzikir,
- Peduli terhadap sesama sebagai perwujudan ukhuwwah,
- Soal pakai masker bahkan kaum perempuan sudah sejak dulu dianjurkan memakai cadar dan laki-laki memakai sorban yang bisa dijadikan penutup wajah,
- Memakan yang halal dan bergizi,
- Berprilaku adil dan ihsan sebagai perwujudan dalam berharap surga Allah SWT,
- Menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan untuk meraih kecintaan Allah SWT,
- Tinggalkan seluruh kemaksiatan karena menjadi penyebab datangnya bala termasuk wabah,
- Belas kasih terhadap dhu’afa,
- Meneguhkan keimanan,
“Nilai-nilai itu sebenarnya sudah ada selama ini namun diabaikan oleh sebagian umat. Maka saat ini juga momentum untuk kembali kepada nilai-nilai tersebut, Wallahu a’lam,” tambahnya. (L/Putri/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda