MUI TANGGAPI ISSU KRISTENISASI ANAK MUSLIM

Wakil Sekjen MUI Pusat, Welya Safitri (Foto: MINA)
mencegah hal Wakil Sekjen Pusat, Welya Safitri (Foto: MINA)

Jakarta, 28 Dzulqa’dah 1435/ 23 September 2014 (MINA) – Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Welyya Safitri meminta warga kediri untuk melaporkan isu  terhadap anak- di Gunung kelud, kepada MUI Jawa Timur.
Permintaan ini merupakan tanggapan MUI atas isu tersebut. “Masyarakat Kediri harus berupaya  mencegah hal tersebut, karena di masing daerah-daerah ada ulama, dan ustad yang akan menangani kasus itu sebelum dilaporkan kepada MUI,” ujar Wellya.
Saat ini berbagai cara dilakukan untuk mengkristenkan umat muslim antara lain lewat pernikahan dan makanan yang belum ada label halal dari MUI.

Saat ini beredar video bertajuk “Kristenisasi Muslim di Kelud” yang diunggah di situs Youtube, Panjimas.com melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa, (23/9).

Wellya mengatakan, hak azazi dalam agama tentu ada, agama Islam harus dilindungi, begitu juga Kristen. Agama Islam jangan sampai masuk ke agama lain. “Komite dakwah khusus akan meminimalisir korban-korban terkait isu pemurtadan ini.”

Sebelumnya Video berdurasi 47 detik itu diunggah oleh akun Save Moeslem pada 15 September 2014.  Dalam video tersebut, tampak anak-anak berjilbab menyanyikan lagu “Pujian Yesus”. Video itu dilengkapi dengan sub title suara anak-anak berjilbab.

Issue SARA itupun meramaikan dunia sosial media. Akun @Inidia2014 menyematkan video tersebut ke sejumlah akun para ulama dan tokoh Islam Indonesia. Di antaranya, KH Abdullah Gymnastiar (@aagym), Ustadz Yusuf Mansur (@Yusuf_Mansur), Ustadz Bachtiar Nasir (@bachtiarnasir), dan Ustadz Arifin Ilham (@marifinilham).

@Inidia2014 menulis:  “Ironis, Ank2 muslim Gn. Kelud diajarkan pujian Yesus.https://www.youtube.com/watch?v=Baj4kpoW2S8 … @aagym @Yusuf_Mansur @bachtiarnasir @marifinilham #SaveMoslem.”

Kristenisasi di Jawa Timur dipelopori oleh seorang tukang jam bangsa Belanda di Surabaya  bernama Emde dan seorang tuan tanah bernama C. Coolen tahun 1840. Empat tahun kemudian pengikut mereka berhasil membentuk sebuah desa Keristen di Mojowarno. Saat ini di sana telah berdiri sebuah rumah sakit Kristen yang amat besar dan modern.

Tahun 1848 seorang zendeling lainnya, E.J. Jellesma datang ke Surabaya lalu ke Mojowarno. Dengan bantuan seorang guru Injil Paulus Tosari didirikanlah sebuah Kweekschool yang kemudian terpaksa ditutup pada 1858. Tetapi pada tahun 1500 dapat dibuka kembali.

Murid-murid dari pengikut C. Coolen menyebarluaskan agama Kristen ini sampai ke Pasuruan dan Kediri. Kemudian berdatangan para zendeling dari negeri Belanda untuk menyebarkan agamanya di tengah-tengah umat Islam. Mereka mendirikan  rumah sakit di banyak tempat di samping rumah sakit besar Mojowarno.

Video tersebut bisa dilihat di link berikut http://youtube.com/watch?v=Rf6a3Q1uY5w. (L/P010/P007/R01)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0