Jakarta, MINA – Isu mengenai perubahan peta politik Arab Saudi menjadi pembahasan dalam Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdlatul Ulama (NU) di Mataram, NTB, selama dua hari.
Menurut Ketua Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU Robikin Emhas, isu ini menjadi menarik bagi NU karena Arab Saudi yang dulu dikenal konservatif kini mau berubah menjadi sebuah negara yang moderat, sesuatu yang akan menghadapi banyak tantangan di kerajaan akhir-akhir ini.
Robikin berpendapat perubahan ini menjadi sebuah kemajuan yang baik bagi NU, sehingga dalam rekomendasi hasil Munas, isu ini akan menjadi bagian di dalamnya.
“Dulu dikenal mainstream islamnya tidak moderat sekarang kita sudah ketemu sama dubesnya, sebelumhya perwakilan mereka ke PBNU dan tanya apa itu islam wasatiyah, kami jelaskan,” katanya kepada media di Mataram, Kamis (23/11).
Baca Juga: Syeikh El-Awaisi: Cinta di Balik Nama Baitul Maqdis
Robikin mengaku dalam pertemuan sebelumnya dengan Dubes, Arab Saudi menegaskan komitmen kuat untuk menjadi sebuah kerajaan yg moderat.
Dalam Munas ulama yang berlangsung pada 23-25 November, Dubes Arab Saudi untuk Jakarta Osama bin Muhammad Abdullah Al Shuaibi direncanakan hadir pada sesi terakhir Munas untuk menerima rekomendasi NU mengenai Arab Saudi.
Peserta Munas berjumlah 1257 orang yanh merupakan perwakilan dari setidaknya 25ribu sekolah pesantren NU yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Munas dibuka oleh Presiden Joko Widodo seusai shalat zuhur di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center Mataram dengan dihadiri para pejabat lokal dan pusat. (L/RE1/RS3)
Baca Juga: Tinjau Program Bantuan di Herat, MER-C Kirim Tim ke Afghanistan
Mi’raj News Agency (MINA)