Jakarta, MINA – Musyawarah Nasional (Munas) Wanita Al-Irsyad tahun 2025 resmi dibuka di Jakarta Selasa (21/10), dengan dihadiri berbagai tokoh perempuan dan organisasi wanita nasional, Jumat (tanggal sesuai kegiatan). Acara ini menjadi momentum penting bagi Wanita Al-Irsyad dalam memperkuat peran perempuan berkarakter, berdaya, dan berlandaskan nilai-nilai keislaman.
Pembukaan Munas tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh perempuan terkemuka, di antaranya Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP sebagai dokter spesialis jantung dan mantan Menteri Kesehatan RI, serta Ny. Nannie Hadi Tjahjanto, S.H., sebagai Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (KOWANI). Kehadiran para tokoh ini menandai sinergi antara berbagai elemen perempuan dalam upaya membangun bangsa melalui nilai keislaman dan pendidikan.
Dalam kesempatan itu, Wanita Al-Irsyad juga memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh perempuan yang dinilai telah berjasa dan memberikan kontribusi besar bagi kemajuan organisasi serta pemberdayaan perempuan di Indonesia.
Ketua Umum Wanita Al-Irsyad, Dra. Fahimah Askar, dalam sambutannya menekankan pentingnya perempuan memiliki daya saing tanpa meninggalkan nilai-nilai spiritual dan moral. “Zaman terus berubah dengan cepat.
Baca Juga: Pemerintah Luncurkan Program Magang Nasional untuk Lulusan Perguruan Tinggi
Kecanggihan teknologi dan derasnya arus informasi kadang menyeret perempuan ke arah yang melupakan esensi. Kemajuan sejati adalah ketika perempuan berdaya tanpa meninggalkan nilai Ilahi,” ujarnya.
Ia menambahkan, perempuan Al-Irsyad harus menjadi teladan dalam berpikir cerdas, berjuang dengan ketangguhan, namun tetap lembut dalam kepemimpinan dan kasih sayang. “Kita tidak hanya bicara tentang perempuan berdaya, tapi perempuan yang membangun peradaban,” tegas Fahimah Askar.
Munas Wanita Al-Irsyad 2025 ini menjadi forum strategis dalam merumuskan arah gerak organisasi ke depan, sekaligus memperkuat jaringan kerja sama antarorganisasi perempuan dalam bidang sosial, pendidikan, dan dakwah.
Acara dijadwalkan berlangsung selama beberapa hari dengan rangkaian sidang pleno, seminar, serta diskusi tematik yang berfokus pada peran perempuan dalam menghadapi tantangan zaman modern tanpa kehilangan jati diri dan nilai-nilai keislaman. []
Mi’raj News Agency (MINA)