Washington, MINA – Umat Muslim Amerika Serikat di Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengingatkan umat Islam agar jangan takut untuk tetap memakmurkan masjid dan jangan pernah meninggalkannya.
“Jangan takut dan jangan tinggalkan masjidmu. Tidak hari ini. Tidak akan pernah,” kata Direktur Eksekutif CAIR, Nihad Awad. Anadolu Agency melaporkan, Jumat, 15 Maret.
Awad berbicara pada sebuah konferensi pers sehubungan aksi serangan di dua masjid di Selandia Baru, dan mengatakan ada 3.000 masjid di seluruh AS dengan jutaan Muslim menghadiri shalat Jumat setiap pekannya.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Ia juga mendesak umat Islam untuk bersatu dalam persatuan dan solidaritas, menyikapi aksi serangan itu.
“Mereka memiliki ketakutan yang sangat,” katanya.
Pemimpin CAIR juga mendesak Presiden AS Donald Trump, dengan mengatakan itu adalah serangan teroris.
Awad menyampaikan pesan kepada Trump, mengkritik retorikanya selama dua tahun terakhir di mana ia secara eksplisit mengatakan bahwa “Islam membenci kita”.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Salah satu tersangka dalam serangan itu merilis manifesto 74 halaman sebelum penembakan di mana ia mengatakan bahwa Trump adalah “simbol identitas kulit putih yang diperbarui dan tujuan bersama”.
“Trump, kata-katamu penting. Kebijakan Anda penting. Mereka memengaruhi kehidupan orang-orang tak berdosa di rumah dan secara global,” kata Awad.
“Dan Anda harus mengutuk ini tidak hanya sebagai kejahatan rasial tetapi juga sebagai serangan teroris supremasi kulit putih,” lanjutnya. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza