Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muslim Filipina Menunggu Aksi Presiden

Rudi Hendrik - Sabtu, 20 Mei 2017 - 14:46 WIB

Sabtu, 20 Mei 2017 - 14:46 WIB

310 Views

    1. P

    Ulama asal Filipina Syeikh Watu Datu Ibrahim. (Foto: Hadis/MINA)

Jakarta, 21 Sya’ban 1438/20 Mei 2017 (MINA) – Presiden Filipina Rodrigo Duterte dikenal sebagai pemimpin yang ‘membuka tangan’ terhadap Muslim di negaranya, berbeda dengan para elit sebelumnya. Karenanya, Muslim Filipina menggantungkan harapan perdamaian kepada presiden yang pernah mengancam akan keluar dari PBB itu.

Syeikh Watu Datu Ibrahim, ulama yang giat mendakwahkan Islam di negara mayoritas Katolik tersebut mengungkapkan, Duterte datang dari Mindanao, daerah mayoritas Muslim di Filipina selatan. Sehingga hal itu menjadi salah satu alasan Muslim lebih menyukai dirinya.  Namun, kepemimpinannya yang masih belia belum menunjukkan secara jelas apa kebijakannya terhadap Muslim minoritas.

“Presiden baru kita adalah orang Mindanao dan punya darah Muslim, jadi kita melihat dia berbeda dengan presiden sebelumnya,” katanya kepada MINA saat berkunjung ke Indonesia untuk mengisi sebuah tablig akbar di bilangan Cileungsi, Bogor, provinsi Jawa Barat, Sabtu (20/5).

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Secara umum di Mindanao, lanjutnya, Muslim mampu hidup secara damai dengan warga non Muslim, meskipun di bagian daerah lain, Muslim masih mendapatkan diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Watu mencatat, ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi kepemimpinan Duterte yang disebut mendukung demokratis dan kesetaraan semua warga negara.

Dia menambahkan, Duterte saat ini sedang gencar melawan narkoba secara masif seperti Indonesia. Melihat tingginya angka  obat-obat terlarang masuk ke negaranya, Duterte memberi hukuman tegas kepada para pelaku.

Secara umum, Watu menegaskan, dakwah Islam di Filipina bisa dilakukan tanpa ada banyak masalah. Banyak warga yang masuk Islam secara rutin, bahkan dari para pastur.

Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar

Hal ini menurutnya, karena Filipina sebelum dijajah Spanyol, adalah merupakan negara Muslim. (L/RE1/RI-1)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam

 

 

 

 

Baca Juga: PBB akan Luncurkan Proyek Alternatif Pengganti Opium untuk Petani Afghanistan

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Internasional
Asia
Indonesia