Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muslim Indonesia di Australia Butuh Ustadz dan Dai

Risma Tri Utami - Kamis, 19 Mei 2016 - 16:24 WIB

Kamis, 19 Mei 2016 - 16:24 WIB

610 Views ㅤ

Jakarta, 11 Sya’ban 1437/19 Mei 2016 (MINA) – Direktur Proyek Konferensi Muslim Indonesia seluruh Australia Diski Naim mengatakan bahwa warga Muslim Indonesia yang tinggal di Australia membutuhkan dukungan ahli agama, dai atau ustadz dari Indonesia.

“Jika ada students dari IAIN atau UIN di Merbourne atau kota lain di Australia, Alhamdulillah, kami terbantu, karena bisa ceramah dan dakwah yang baik. Tapi sering kali, kami sangat kekurangan dai,” katanya saat berkunjung ke Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (19/5), demikian keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Kepada Menteri Agama Lukman Hakim, Diksi menyampaikan bahwa Muslim Indonesia di Asutralia membutuhkan tenaga dai atau imam yang baik.

“Saat ini kami sedang krisis, mungkin bisa enam bulan sekali diganti. Tentang akomodasi dan lain sebagainya, kami siap tanggung. Kami melakukannya dengan swadaya,” terangnya.

Baca Juga: Pakistan Buka Islamabad Usai Lockdown Empat Hari

Ia menambahkan, saat ini ada sekitar 15 ribu Muslim Indonesia yang tinggal di Australia. Sedang untuk populasi total Muslim, ada sekitar 500 ribu. Dari 15 ribu tersebut, diperkirakan 70 persen tinggal di Melbourne dan Sidney.

Dikatakan Diksi bahwa saat ini komunitas Muslim Indonesia di Melbourne mempunyai tiga pusat kajian Islam dan masjid serta ada 15 pengajian.  Terkait hal ini, Lukman berharap bahwa komunitas Muslim Indonesia di Australia berkirim surat kepada Kementerian Agama (Kemenag) agar bisa dipelajari dan ditindaklanjuti.

Kedatangan Diski ke Indonesia adalah dalam rangka menyelenggarakan Konferensi Muslim Indonesia di Australia pada 24-25 Mei di Melrbourne yang rencananya akan dihadiri perwakilan umat Islam Indonesia seluruh Australia, perwakilan umat Islam dunia, dan pemerintah lokal.

“Acara ini kami buat karena kami ingin lebih terlihat sebagai representasi muslim yang sebenarnya. Karena selama ini, Barat melihat muslim ya Timur Tengah. Udah waktunya kita ambil wilayah ini. Kita yang Muslim, bisa hidup bercampur, berdampingan dan damai dengan siapa pun, termasuk warga lokal. Karenanya, tema yang kami angkat adalah “Living in Harmony,” imbuh Diski

Baca Juga: Turkiye Siap Berkontribusi Hentikan Pembantaian di Gaza

Diski telah menemui beberapa tokoh Islam Indonesia untuk berkenan hadir dan memberi speach dalam acara tersebut. (T/ima/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Rusia Kuasai Pusat Kota Kurakhovo, Garis Depan Ukraina

Rekomendasi untuk Anda

Kementerian Luar Negeri RI (foto: Topcareer.id)
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia