Liverpool, MINA – Kelompok Muslim terbesar di Inggris memuji David Perry, sopir taksi Liverpool, yang “respons cepat” terhadap serangan teror pada Ahad (14/11), mencegah kekejaman yang lebih luas di kota itu.
“Tidak ada yang membenarkan tindakan tercela ini, dan kami memuji tindakan cepat David Perry yang mencegah serangan teroris,” kata Zara Mohammed, Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris, dalam sebuah pernyataan pada Senin (15/11), Anadolu Agency melaporkan.
Dia mengatakan serangan hari itu berupa ledakan di luar Rumah Sakit Wanita Liverpool, yang memiliki tempat khusus bagi orang-orang Liverpool.
“Banyak Muslim bekerja di rumah sakit dan bersebelahan dengan salah satu masjid terbesar di kota itu,” tambah Muhammad.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
“Ini adalah serangan terhadap kita semua dan nilai-nilai yang kita junjung tinggi. Kami berterima kasih kepada layanan darurat atas tanggapan mereka yang cepat dan berkelanjutan terhadap serangan itu,” ujarnya.
Muhammad mengatakan bahwa rumah sakit itu memiliki tempat khusus dalam sejarah Muslim Inggris, menjadi rumah bagi salah satu komunitas Muslim paling awal di Inggris Victoria.
“Kami bergabung dengan masjid dan pusat Islam Liverpool saat mereka berdoa untuk perdamaian dan ketenangan di kota,” tuturnya.
Dalam pernyataan terpisah, masjid dan organisasi Muslim di Liverpool mengatakan serangan itu “mengejutkan kita semua.” Menggambarkan serangan itu sebagai “pengecut dan keji,” mereka mengutuk keras tindakan itu.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Menurut polisi, taksi Perry terbakar di luar rumah sakit setelah perangkat yang dibawa ke taksi oleh seorang penumpang meledak.
Mencurigai penumpang, Perry dilaporkan menguncinya sebelum dia bisa masuk ke dalam rumah sakit dengan alat peledak. Penumpang tersebut tewas dalam kejadian tersebut.
“Hebatnya, sopir taksi melarikan diri dari taksi, dia dirawat karena luka yang dideritanya dan sekarang sudah keluar dari rumah sakit,” kata polisi.
Turut memuji Perry, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, mengatakan: “Tampaknya pengemudi taksi tersebut berperilaku dengan pikiran dan keberanian yang luar biasa.”
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Tingkat ancaman Inggris pada hari Senin dinaikkan menjadi “parah” yang berarti serangan teror di negara itu “sangat mungkin terjadi.” (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza