![(Foto: IINA News)](http://mirajnews.com/id/wp-content/uploads/sites/3/2015/07/masjidturkikuba-300x158.jpg)
Pembangunan sebuah masjid agung di Havana Kuba mirip dengan Masjid Ortakoy yang indah di Istanbul Turki. (Foto: IINA News)
Havana , 6 Syawwal 1436 (MINA)/22 Juli 2015 (MINA) – Presiden Cuba Raul Castro telah menyediakan lahan untuk pembangunan sebuah masjid agung sesuai hasil pembicaraannya dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan yang berkunjung ke Havana bulan Februari lalu.
Pemerintah Turki akan membangun sebuah masjid dengan arsitektur mirip Masjid Ortakov yang indah di Istanbul. Demikian IINA News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Castro semula menolak pembangunan masjid itu tapi tak kuasa menolak permintaan Erdogan yang mengingatkan sejarah panjang Islam di Amerika Latin termasuk di Cuba, demikian juga untuk mempererat hubungan Cuba dengan negara-negara Islam.
Momentum ini bersamaan pula dengan Cuba yang di bawah kepemimpinan Raul tengah membuka diri dalam hubungan internasional, malahan termasuk menormalkan hubungan dengan Amerika Serikat musuh bebuyutannya pekan lalu.
Baca Juga: [POPULER MINA] Rencana Trump Ambil Alih Gaza dan Pemerintah RI Hemat Anggaran
Dalam bulan Ramadhan yang baru lalu Pemerintah Kuba juga menyediakan lahan seluas 200 meter di Havana, ibukota Kuba, bagi kaum muslim melakukan ibadah tarawih, La Perancis Nouvelle Gazette melaporkan.
Direktur Jenderal Yayasan Diyanet (Departemen Agama) Turki, Ismail Palakoglu, mengatakan, kampanye yang diluncurkan Diyanet untuk membangun masjid, dengan dana sebesar delapan juta lira Turki (hampir sama dengan AS $ 3 juta).
Ummat Islam adalah minoritas di Cuba dengan jumlah pemeluk sekitar 9.000 orang atau kurang dari 1 % penduduk Cuba keseluruhan sebanyak 11 juta jiwa yang mayoritas Katholik, namun di Havana juga banyak perwakilan negara-negara Islam maupun mahasiswa dari negaranegara Islam.
Diyanet banyak memberikan kontribusi terhadap pembangunan masjid di Turki sendiri maupun di luar Turki, mencakup sekitar 3.500 masjid dan tempat ibadah di Turki, dan lebih dari 100 masjid di sejumlah negara lainnya.
Baca Juga: Trump Tawarkan Pensiun Dini kepada Pegawainya
“Kami juga membangun sebuah masjid di Minsk, ibukota Belarus, dengan kapasitas lebih dari 5.000 jamaah, dan satu lagi di ibukota Rusia Moskow,” kata Palakoglu.
Kemudian baru-baru ini membuka sebuah masjid di Kazakhstan, dan akan membuka lagi pada tahun 2016 mendatang di sana.
“Di Albania, Diyanet telah meletakkan batu pertama untuk pembangunan sebuah masjid yang akan mirip dengan Masjid Mimar Sinan di Istanbul,” ujar Palakoglu.
Lainnya Diyanet memiliki proyek lain untuk membangun masjid di Kosovo, Krimea, Rumania, Hungaria dan Inggris, ia melanjutkan.
Baca Juga: Trump Cabut Akses Biden ke Intelejen AS
Turki juga akan membangun Pusat Islam yang baru di Amerika Serikat.(T/R05/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hakim Federal AS Perintahkan Penundaan Pemecatan 2.200 Pegawai USAID