Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengungsi Muslim Rohingya Semakin Prihatin Saat Ramadhan

Ali Farkhan Tsani - Ahad, 20 Mei 2018 - 10:29 WIB

Ahad, 20 Mei 2018 - 10:29 WIB

11 Views

Cox Bazar, Bangladesh, MINA  – Nasib kaum Muslimin Rohingya di pengungsian Bangladesh semakin memprihatinkan saat bulan Ramadhan saat ini.

Kesengsaraan menghinggapi sekitar 1,3 juta orang di kamp-kamp pengungsian, yang melarikan diri dari tentara Myanmar di tanah airnya sendiri . Arab News melaporkan Sabtu (19/5/2018).

“Kemarin malam saya hanya memiliki sebagian kecil sayuran dan nasi untuk sahur,” kata Abdul Latif (45), seorang pengungsi Rohingya yang tinggal di kamp pengungsi Cox Bazar bersama istrinya, tiga anak dan ibunya.

Ia membayangkan saat di kampung halamannya di Rakhine, di pantai barat Myanmar, selalu mengelola makanan yang layak untuk keluarganya.

Baca Juga: Setelah Topan Ragasa, Filipina Dihantam Badai Bualoi

Ramadhan adalah bulan yang paling penting bagi kami sebagai Muslim,” lanjutnya.

Latif, tadinya adalah seorang petani sukses di Mongdu, senantiasa memberi sedekah setiap tahun selama bulan Ramadhan.

Pengungsi Rohingya telah dilarang bekerja, jadi terpaksa bergantung pada amal dan bantuan.

Marium (35), bahkan tidak dapat menemukan makanan apa pun untuk makan sahurnya pada hari pertama Ramadhan.

Baca Juga: Korban Tewas Topan Ragasa di Taiwan Bertambah Jadi 17 Orang

“Di sini kita menemukan kelangkaan kayu bakar. Sebagian besar waktu, saya memasak hanya sekali sehari dan menyiapkan cukup nasi untuk dua kali sehari,” katanya.

Musim panas menyengat saat ini mereka tidak menyimpan beras dan hanya minum segelas air untuk sahurnya. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Super Topan Ragasa Ancam Hong Kong dan Taiwan

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Dunia Islam