Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muslimah dan Kesehatan Mental, Cara Tetap Tenang dalam Islam

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - 25 detik yang lalu

25 detik yang lalu

0 Views

Muslimah memanah (Foto: IG)

DI TENGAH kehidupan yang serba cepat dan tekanan sosial yang terus meningkat, kesehatan mental menjadi isu penting yang perlu diperhatikan, termasuk oleh para muslimah. Islam sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengatur ibadah ritual, tetapi juga memperhatikan aspek psikologis umatnya. Dalam Islam, ketenangan hati dan pikiran adalah bagian dari kebahagiaan sejati, dan Allah telah memberikan banyak panduan untuk mencapainya.

Pertama-tama, penting bagi muslimah untuk menyadari bahwa merasa cemas, sedih, atau tertekan bukanlah tanda kelemahan iman. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri pernah mengalami masa-masa sulit seperti saat kehilangan Khadijah dan Abu Thalib yang dikenal sebagai ‘Amul Huzn (tahun kesedihan). Hal ini menunjukkan bahwa manusiawi untuk merasa sedih, dan justru dengan memahami perasaan tersebut, kita bisa mendekat kepada Allah.

Salah satu cara paling ampuh untuk menjaga kesehatan mental dalam Islam adalah dengan memperbanyak dzikir dan mengingat Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala berfirman, “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang” (QS. Ar-Ra’d: 28). Dzikir tidak hanya menenangkan jiwa, tetapi juga membantu muslimah untuk mengalihkan fokus dari masalah duniawi kepada kekuatan Ilahi yang Maha Menenangkan.

Selain dzikir, shalat juga merupakan sarana utama untuk menyambung jiwa kepada Allah. Shalat bukan sekadar kewajiban, tapi juga terapi spiritual. Dalam setiap sujud, muslimah diajak untuk meletakkan segala beban di hadapan Allah. Shalat lima waktu memberi ritme pada hari dan mengajak jiwa untuk kembali tenang setiap beberapa jam.

Baca Juga: Tips Menjaga Keseimbangan Karier dan Ibadah bagi Muslimah

Doa juga menjadi kekuatan luar biasa dalam menjaga kestabilan mental. Mengadukan segala masalah kepada Allah sebagaimana Nabi Ya’qub berkata, “Aku hanya mengadukan kesedihanku dan kesusahanku kepada Allah” (QS. Yusuf: 86). Muslimah bisa menjadikan doa sebagai bentuk self-talk positif, membangun harapan, dan memperkuat harapan di tengah keterbatasan.

Menjaga hubungan sosial yang sehat juga penting. Dalam Islam, ukhuwah atau persaudaraan sangat ditekankan. Muslimah dianjurkan untuk memiliki sahabat-sahabat salihah yang bisa menjadi tempat berbagi cerita dan saling menguatkan dalam kebaikan. Lingkungan yang suportif berperan besar dalam menjaga kondisi mental tetap stabil.

Penting pula bagi muslimah untuk menjaga keseimbangan antara ibadah, pekerjaan, dan istirahat. Islam mengajarkan wasathiyah (keseimbangan) dalam hidup. Kelelahan fisik bisa berdampak pada kondisi mental. Oleh karena itu, menjaga waktu tidur, makan yang bergizi, serta meluangkan waktu untuk relaksasi sangat dianjurkan.

Islam juga mengajarkan pentingnya berpikir positif dan husnuzan (berbaik sangka), baik kepada Allah maupun kepada sesama. Pikiran negatif yang terus menerus akan melemahkan semangat dan mengganggu ketenangan. Dengan selalu berbaik sangka, muslimah bisa lebih mudah bersyukur dan menerima kenyataan hidup dengan ikhlas.

Baca Juga: Panduan Muslimah Menjaga Akhlak Mulia, Jadi Teladan dalam Setiap Langkah

Salah satu tantangan kesehatan mental adalah membandingkan diri dengan orang lain. Media sosial sering kali membuat muslimah merasa tidak cukup baik atau tidak bahagia. Islam mengajarkan untuk fokus pada diri sendiri dan bersyukur atas nikmat yang ada. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Lihatlah kepada orang yang lebih rendah darimu, dan jangan melihat kepada yang lebih tinggi, agar kamu tidak meremehkan nikmat Allah” (HR. Muslim).

Dalam menghadapi tekanan hidup, Islam mendorong muslimah untuk sabar. Sabar bukan berarti pasif, melainkan aktif mencari solusi sambil tetap berserah diri. Allah Ta’ala berjanji, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar (QS. Al-Baqarah: 153). Ini menjadi motivasi bahwa muslimah tidak pernah sendirian menghadapi ujian.

Perlu juga diketahui bahwa mencari bantuan profesional, seperti psikolog atau konselor muslim, bukanlah suatu hal yang tabu dalam Islam. Justru hal itu bagian dari ikhtiar. Kesehatan mental adalah amanah, dan menjaganya adalah bagian dari menjaga diri sebagaimana diperintahkan Allah.

Menulis jurnal harian, bersyukur setiap hari, dan melakukan aktivitas yang disukai juga bisa membantu meredakan stres. Islam sangat menghargai kebahagiaan dan keceriaan, selama dalam batas syar’i. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam pun dikenal sebagai pribadi yang tersenyum dan membuat orang lain merasa nyaman.

Baca Juga: Cara Muslimah Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian

Kesimpulannya, Islam menyediakan banyak solusi spiritual dan praktis untuk menjaga kesehatan mental, khususnya bagi muslimah. Ketenangan bukanlah sesuatu yang instan, melainkan perlu diupayakan melalui ibadah, lingkungan, dan kesadaran diri. Dengan kembali kepada nilai-nilai Islam, muslimah dapat menemukan ketenangan sejati dalam setiap fase kehidupannya.

Sebagaimana janji Allah dalam Al-Qur’an, “Barang siapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik…” (QS. An-Nahl: 97). Maka tetaplah tenang, tetaplah beriman, dan yakinlah bahwa Allah selalu bersama orang-orang yang sabar dan bertawakkal.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Haji dan Jihad Perempuan

Rekomendasi untuk Anda