Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MYANMAR-BANGLADESH CAPAI KESEPAKATAN KRISIS PERBATASAN

Admin - Sabtu, 14 Juni 2014 - 19:44 WIB

Sabtu, 14 Juni 2014 - 19:44 WIB

1699 Views ㅤ

(Photo: asiabriefing)

Myanmar-bangladesh.jpg" alt="Myanmar-Bangladesh sepakati selesaikan krisis perbatasan (Photo: asiabriefing)" width="276" height="183" /> Myanmar-Bangladesh sepakati selesaikan krisis perbatasan (Photo: asiabriefing)

Arakan, 16 Sya’ban 1435/14 Juni 2014 (MINA) – Bangladesh-Myanmar, Jum’at,  mengakhiri ketegangan kedua negara atas krisis perbatasan yang sedang berlangsung melalui kesepakatan di Naypyidaw.

Dalam pernyataan yang terdiri atas sembilan poin, kedua negara sepakat untuk berbagi informasi mengenai masalah perbatasan dan membangun saluran komunikasi langsung antara pejabat senior dari kedua belah pihak.

Perundingan yang dilaksanakan sejak Rabu itu juga menyepakati bekerja sama  menindak perdagangan ilegal narkotika di perbatasan bersama mereka. Media Myanmar DVB melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Sehubungan dengan pencegahan dan pengendalian perdagangan obat terlarang, pasukan penjaga perbatasan kedua negara, dan organisasi-organisasi terkait telah menyepakati aturan hukum dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan,” kata Polisi Myanmar, Mayor Jenderal Zaw Win.

Baca Juga: MAPIM Kecam Mobilisasi Tentara Cadangan Israel di Gaza, Desak Aksi Segera PBB dan OKI

Kedua belah pihak akan menyelidiki insiden seputar kematian anggota Badan Hukum Bangladesh Nayek Mizanur Rashman, yang ditembak pada 28 Mei lalu oleh pasukan penjaga perbatasan Myanmar.

Kementerian Luar Negeri Myanmar mengklaim dua orang Bangladesh telah melakukan penyamaran dengan menggunakan seragam melanggar batas wilayah Myanmar. Diduga, mereka sebagai kelompok oposisi dari anggota Organisasi Solidaritas Rohingya (RSO).

Ketegangan meningkat antara kedua belah pihak sejak bentrokan terjadi dan upaya negosiasi pada pertemuan  di  Arakan, Maungdaw berakhir tanpa resolusi.

Myanmar mengklaim bahwa RSO beraksi di daerah tersebut dan mengatakan akan berbagi informasi dengan Bangladesh untuk membantu menghentikan operasi bersenjata.(T/P08/P04)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Enam Orang Tewas Terinjak-injak dalam Insiden di Perayaan Lairai Zatra di India

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
Dunia Islam