Arakan, Myanmar, 13 Dzulqa’dah 1436/28 Agustus 2015 (MINA) – Pemerintah negara bagian Arakan, Myanmar, menolak bantuan dari Bangladesh jika langsung diserahkan kepada korban banjir melalui rute yang berbatasan langsung dengan kedua negara.
Bantuan yang diberikan pemerintah Bangladesh untuk korban banjir di Myanmar telah menjadi subjek sensitif bagi pemerintah yang lebih mengandalkan jaringan nasionalis Buddha.
Berbicara melalui telepon, aktivis Rohingya yang bekerja sama dengan pemerintah mengatakan kepada Burma Times, Jumat (28/8) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), ada banyak ketidakpercayaan saat pemerintah Bangladesh mengumumkan paket bantuan untuk tetangganya itu.
Dalam banyak kesempatan, bantuan untuk korban banjir sangat diterima, tetapi pemerintah mencurigai Pemerintah Bangladesh hanya tertarik untuk membantu umat Islam di negara bagian Arakan yang berbagi perbatasan langsung.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Kecurigaan menjadi lebih mendalam ketika pemerintah Bangladesh mengatakan siap untuk mengangkut bantuan di perbatasan.
Sumber yang berbicara dalam status anonimitas mengatakan, Pemerintah dengan cepat menolak tawaran itu dengan mengatakan hanya siap menerima bantuan dari jalur Yangon dan Mandalay, kota yang sangat jauh dari perbatasan Bangladesh, memakan waktu satu jam lebih lewat udara.
Maungdaw, salah satu lokasi banjir terparah di Arakan hanya berjarak kurang dari satu jam perjalanan darat dari perbatasan Bangladesh.
Namun pihak berwenang dan nasionalis takut upaya bantuan Bangladesh akan membantu umat Islam.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Menurut sumber tersebut, jika itu terjadi, akan menjadi “titik sakit” bagi nasionalis, terutama pihak yang waspada terhadap pengaruh Muslim di negara mayoritas Buddha itu.
Sejauh ini, pemerintah Arakan dituding telah mengabaikan banjir yang menimpa warga Muslim, mendorong terciptanya situasi kemanusiaan yang kian memburuk.
Pemerintah juga telah menghalangi permintaan tim medis Bangladesh untuk membantu dengan dalih “khawatir tim medis tersebut menghadapi perlakuan kasar dari masyarakat yang anti-Muslim”. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai