Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Myanmar Tangkap Hampir 150 Orang yang Melarikan Diri dari Rohingya

Rudi Hendrik - Rabu, 16 Agustus 2023 - 08:53 WIB

Rabu, 16 Agustus 2023 - 08:53 WIB

7 Views

Pengungsi Rohingya tiba di Shah Porir Dwip di Dakhinpara dari Bangladesh dari Rasidong di Myanmar (Foto: bdnews24/IANS)

Mon, MINA – Pihak berwenang Myanmar menangkap hampir 150 orang Rohingya yang diduga mencoba melarikan diri dari negara tersebut, kata seorang pejabat pada hari Selasa (15/8), Arab News melaporkan.

Rohingya yang sebagian besar Muslim, di Myanmar dianggap sebagai penyusup dari Bangladesh. Mereka ditolak kewarganegaraannya dan memerlukan izin untuk bepergian.

Militer melancarkan tindakan keras terhadap Rohingya pada tahun 2017. Setiap tahun, ribuan orang mempertaruhkan nyawanya untuk melakukan perjalanan berbahaya dari kamp-kamp di Bangladesh dan Myanmar untuk mencapai Malaysia dan Indonesia yang mayoritas Muslim.

Sebanyak 127 pria Rohingya dan 18 wanita ditangkap pada hari Jumat (11/8) di dekat desa Waekhami di negara bagian selatan Mon.

Baca Juga: Rusia dan Iran Tandatangani Kerja Sama Strategis

“Mereka telah ditahan sejak itu dan sedang diselidiki sesuai dengan undang-undang imigrasi,” kata Aung Myat Kyaw Sein, juru bicara Dewan Administrasi Negara Bagian Mon.

Myanmar menghadapi tuduhan genosida di pengadilan tinggi PBB setelah tindakan keras tahun 2017, yang menyebabkan ratusan ribu orang melarikan diri ke Bangladesh.

Pekan lalu, sebuah kapal yang membawa sekitar 50 orang Rohingya terdampar di laut lepas pantai Myanmar. Tim penyelamat telah menemukan 17 jenazah, sisanya masih hilang.

Bangladesh dan Myanmar telah membahas upaya untuk mulai memulangkan pengungsi Rohingya, meskipun seorang utusan senior hak asasi manusia AS mengatakan bulan lalu bahwa kondisinya tidak aman untuk kepulangan mereka.

Baca Juga: Kebakaran Los Angeles Timbulkan Asap dan Debu Beracun

Myanmar berada dalam kekacauan sejak pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi digulingkan dalam kudeta militer pada Februari 2021, mengakhiri periode singkat demokrasinya. (T/RI-1/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Tim Teknis Mulai Datang ke Kairo Bahas Pelaksanaan Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Indonesia
Dunia Islam
Indonesia
Dunia Islam
Indonesia