Beirut, MINA – Perdana Menteri baru Lebanon yang ditunjuk Najib Mikati pada Senin (26/7) mengatakan, dia akan bekerja membentuk pemerintahan dan menerapkan rencana Prancis menyelamatkan negara itu dari krisis keuangan yang melumpuhkan.
“Saya tidak memiliki tongkat ajaib dan tidak dapat melakukan keajaiban … tetapi saya telah mempelajari situasi untuk sementara waktu dan memiliki jaminan internasional,” kata Mikati setelah memenangkan mayoritas suara dalam konsultasi parlemen untuk dicalonkan, demikian dikutip dari MEMO.
Rencana Prancis mencakup pemerintahan spesialis yang mampu memulai reformasi yang cukup untuk menarik bantuan asing.
Mikati menerima 73 suara dari 118 anggota parlemen dan ditunjuk sebagai perdana menteri baru negara itu.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Pendahulunya, Saad Hariri, mengundurkan diri awal bulan ini setelah gagal membentuk pemerintahan selama berbulan-bulan. Dia telah menemui jalan buntu dengan Presiden Michael Aoun mengenai pilihan menterinya.
Selama hampir satu tahun, Lebanon telah diperintah oleh pemerintah sementara setelah kabinet Perdana Menteri Hassan Diab mengundurkan diri, setelah ledakan pelabuhan Beirut yang mematikan pada Agustus 2020. (T/R6/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata