Cileungsi, MINA – Dai dari Pondok Pesantren Al-Fatah Ust Abul Hidayat Saerodjie memberi nasihat kepada para calon jamaah umrah untuk senantiasa menjaga niat agar ikhlas karena Allah semata.
“Karena seseorang dinilai di sisi Allah karena niat dalam hatinya. Amalan bisa sama, tetapi nilainya di sisi Allah bisa berbeda,” nasihat Ust Ahi, sapaan akrabnya, Sabtu (2/4).
Ust Ahi memberi perumpamaan kisah seorang pemuda yang akan memberantas khurofat dengan menebang pohon yang dikeramatkan. Pemuda tersebut awalnya mampu mengalahkan iblis yang menghadangnya.
Akan tetapi Iblis memberi penawaran, bahwa ia akan memberi sekeping emas setiap harinya jika pemuda tersebut mau menunda menebang pohon tersebut.
Baca Juga: Kota Semarang Raih Juara I Anugerah Bangga Berwisata Tingkat Nasional
Ketika pemuda tersebut menyetujui tawaran Iblis, maka di kemudian hari, pemuda tersebut tidak mampu mengalahkan Iblis. Hal itu karena niatnya telah berubah. Bukan lagi murni memberantas khurofat, tetapi karena materi, berupa sekeping emas tadi.
Selanjutnya, Ust Ahi menjelaskan, agar para calon jamaah menunaikan umrah sesuai dengan contoh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasalam. “Pelajari fikih, syarat dan rukunnya sehingga kita mampu melakukannya sesuai sunnah,” paparnya.
Umrah Ramadhan kali ini diikuti oleh 40 peserta dari pesantren Al-Fatah. Mereka akan berada di tanah suci selama sekitar 9-10 hari.
Sebelum keberangkatan, para calon jamaah Umrah menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada Lembaga Aqsa Working Group sebagai bentuk kepedulian kepada Palestina. (R/P2/P1)
Baca Juga: Banjir Rob Jakarta Utara Sebabkan 19 Perjalanan KRL Jakarta Kota-Priok Dibatalkan
Mi’raj News Agency (MINA)