Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NATSIR ZUBAIDI: FATWA MUI UNTUK MENCERAHKAN BANGSA

kurnia - Ahad, 23 Agustus 2015 - 21:17 WIB

Ahad, 23 Agustus 2015 - 21:17 WIB

477 Views ㅤ

Ketua PP-DMI, Bidang Sarana, Hukum dan Waqaf, Muhammad Natsir Zubaidi, (Foto: Kurnia)
Ketua PP-<a href=

DMI, Bidang Sarana, Hukum dan Waqaf, Muhammad Natsir Zubaidi, (Foto: Kurnia)" width="225" height="300" /> Ketua PP-DMI, Bidang Sarana, Hukum dan Waqaf, Muhammad Natsir Zubaidi, (Foto: Kurnia)

Jakarta, 8 Dzulqa’dah 1436/23 Agustus 2015 (MINA) – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Bidang Sarana, Hukum dan Waqaf, Muhammad Natsir Zubaidi, mengatakan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus terus menyampaikan fatwa dan program rintisan untuk mencerahkan bangsa dan mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ia menanggapi MUI yang akan melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) IX tanggal 24 sampai 27 Agustus di Surabaya.

“Hendaknya MUI tetap konsisten menyampaikan fatwa dan program-program rintisan, unggulan dan strateginya dalam mencerahkan bangsa dan mengawal NKRI,” kata Natsir di Jakarta, Ahad (23/8).

Menurutnya, sesuai dengan jati diri ulama sebagai waratsatul ambiya (pewaris para Nabi), maka MUI harus konsisten dalam menjaga perannya sebagai pewaris dan pembawa Risalah kenabian.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Ia juga menyampaikan, MUI harus konsisten dalam menjaga perannya sebagai Majelis Mufti. pembimbing dan pelayan ummat, serta pelopor pemikiran Tajdid dan penggerak perbaikan ummat dan bangsa (ishlahul ummah).

“Untuk itu saya mengapresiasi tema Munas MUI, yakni Islam Washatiyah untuk Indonesia dan Dunia yang berkeadilan dan berkeadaban,” paparnya.

Sebagai negeri Muslim terbesar di dunia, lanjutnya, sudah sewajarnya jika berbagai organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam yang menjadi pilar utama MUI memberikan kontribusi pemikiran kepada dunia internasional, khususnya dunia Islam.

Guna mempersiapkan agenda besar itu, tuturnya, ke depan, MUI harus menggunakan pendekatan kompetensi (profesionalisme) dalam merekrut pengurus-pengurusnya di komisi-komisi dan lembaga-lembaga, di samping tetap mempertahankan sistem keterwakilan ormas-ormas Islam.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

“MUI sepatutnya melibatkan kalangan Perguruan Tinggi (PT) dan Pesantren, sesuai dengan bidang keahlian dan kemampuannya, dalam merekrut pengurus di lembaga-lembaga dan komisi-komisi yang ada, dengan pendekatan profesionalisme,” ujarnya.

“Apalagi MUI sebagai wadah para ulama, zuama dan cendekiawan Muslim senantiasa menghadapi tantangan yang berubah-ubah  sesuai dengan zamannya,” ucap Natsir.

Sebagai salah satu ormas pendiri MUI, jelasnya, Dewan Masjid Indonesia (DMI) berharap agar ormas-ormas pendiri MUI yang masih eksis dapat diikutsertakan dalam memperkuat peran MUI sebagai tenda besar umat Islam di masa depan.

Misalnya, ormas-ormas pendiri MUI seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, DMI, Al-Washliyah, Mathlaul Anwal, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dan lainnya. (T/P002/P4)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
Indonesia
Indonesia
Indonesia