Jakarta, 11 Dhulhijjah 1436/25 September 2015 (MINA) – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Muhammad Natsir Zubaidi, menyatakan sangat prihatin dan duka mendalam dengan terjadinya rangkaian tragedi di Mina, Saudi Arabia, saat pelaksanaan haji di Arab Saudi.
“Perlu evaluasi serius atas pelaksanaan haji di Arab Saudi, khususnya di Mina, dengan adanya tragedi demi tragedi yang terjadi dan telah menelan ratusan korban jiwa jama’ah haji. PP DMI menyatakan sangat prihatin dan ikut berduka mendalam atas tragedi Mina”.
Natsir pun menyerukan ummat Islam untuk mendo’akan jama’ah haji yang wafat (syahid) agar mendapat jaminan surga dari Allah SWT sembari menyatakan keprihatinan mendalam atas tragedi Mina, kata Natsir kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta Jumat (25/9) siang.
“Saran saya, Organisasi Konferensi Islam (OKI) harus segera mengambil prakarsa untuk mengevaluasi Ketatalaksanaan (Tata Kelola) Haji, khususnya di kawasan Armina yang selalu bermasalah,” tegasnya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Menurutnya, diperlukan petugas-petugas dari masing-masing negara yang diterjunkan di awal waktu, sebelum hari-hari ritual Haji, sehingga dapat membantu petugas-petugas Saudi Arabia di sana. “Tindakan ini penting untuk mengatur para jama’ah haji dari masing-masing negara,” tegasnya.
“Selain itu, perlu evaluasi terhadap quota haji masing-masing negara. Sebagai ‘pemasok’ jama’ah Haji terbesar, hendaknya pemerintah RI melakukan upaya-upaya diplomatik melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kementerian Agama (Kemenag) untuk membantu kelancaran ibadah Haji,” harapnya.
Ia juga berharap pemerintah Kerajaan Saudi Arabia, dapat memberikan santunan kepada para tamu Allah SWT yang menjadi korban tragedi Mina.
“Kami juga berharap dan berdo’a agar seluruh petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia senantiasa mendapatkan kekuatan dan bimbingan Allah SWT dalam melayani jama’ah Haji tanah air,” pungkasnya.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Selanjutnya, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Kemenlu RI, Arrmanatha Nasir, menyatakan, musibah ini terjadi di jalan menuju tempat melontar jumrah diantara tenda-tenda di Mina.
“Awal kejadian karena ada sekelompok jama’ah yang tiba-tiba berhenti sehingga menyebabkan penumpukan dan desak-desakan antar jama’ah. Kejadian ini terjadi sekitar Pukul 07.00 waktu setempat,” tutur Arrmanatha.
Menurutnya, sebagian besar korban adalah jama’ah haji dari Mesir dan negara-negara Afrika lainnya. “Pasalnya, jalur ini (Jalur 204) bukan merupakan jalur yang biasa digunakan oleh jama’ah asal Indonesia (Jalur King Fahd) untuk menuju tempat melontarkan jumrah,” paparnya.
Saat ini, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah dan Kuasa Usaha Ad-Interim (KUAI) RI di Riyadh, Kerajaan Saudi Arabia (KSA), sudah berada di lokasi musibah dan akan membantu mengecek ke Rumah Sakit (RS) Mina.
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
“Hal ini penting untuk mengetahui ada atau tidaknya korban jama’ah haji Warga Negara Indonesia (WNI),” jelasnya. (L/P002/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain