Jakarta, 12 Dzulqa’dah 1436/27 Agustus 2015 (MINA) – Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen – MUI Pusat), Muhammad Natsir Zubaidi mengatakan, adanya simbol palu arit Partai Komunis Indonesia (PKI) dimaksudkan sebuah insiden dimana adanya gejala Komunis Baru yg melakukan test case keberanian muncul kembali.
Hal Ini perlu kita diwaspadai segenap komponen bangsa, karena PKI telah memberontak dua kali. yakni sejak tahun 1948 yang dikenal pemberontakan PKI Muso di Madiun.
“Waktu itu pidato Presiden Soekarno di Radio Republik Indonesia (RRI) dengan menyatakan, pilih Soekarno-Hatta atau PKI Muso! Dalam tempo 27 tahun PKI melakukan pemberontakan lagi dengan nama G30S/PKI yang diotaki oleh ketua CC PKI DN Aidit,” kata Natsir Zubaidi kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Kamis (27/8) siang.
Pada saat bangsa Indonesia merayakan Kemerdekaan yang ke 70 tahun, PKI melakukan aksi keberanian sama seperti menjelang tahun 1965. Adanya aksi-aksi sepihak diberbagai daerah dengan merebut tanah milik orang Islam, tegas Natsir.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Ia menambahkan, PKI melakukan aksinya dengan menculik dan membunuh tokoh-tokoh TNI. Ulama dan tokoh Islam atau Nasionalis serta tokoh pemuda lainnya, kita harus waspada gerakan tersebut
Sementara Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menyatakan, penolakan tegas terhadap beredarnya atribut dan simbol palu arit berlambang Partai Komunis Indonesia (PKI) di tengah-tengah publik beberapa waktu lalu. Apalagi, hal ini masih dan telah menjadi perhatian publik secara khusus.
Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siraj, menyatakan, pihaknya sangat menolak munculnya fenomena atribut PKI yang muncul ditengah-tengah masyarakat itu. “Jelas kami menolaknya,” tegas Kyai Said,
Sebelumnya, beberapa kali atribut PKI muncul di hadapan publik, seperti saat karnaval peringatan Hari Ulang Tahum (HUT) ke-70 Kemerdekaan RI di Pamekasan, Jawa Timur. pada Ahad lalu. Demikian keterangan Peers DMI diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Dalam karnaval itu, muncul kelompok pelajar yang mengenakan atribut PKI lengkap dengan gambar para pimpinannya seperti Aidit. Bahkan, muncul juga bendera berlogo palu arit yang sempat beredar di Salatiga dan bentuk grafiti berlogo PKI di tembok salah satu kampus di Jawa Timur.
“PBNU selamanya berkomitmen untuk menjaga keutuhan bangsa dan berkonsentrasi untuk menggarap generasi muda Nahdiyin yang berbakat dan dapat memberikan sumbangsih yang baik bagi Islam,” ujar kyai Said.
Dalam konteks saat ini, lanjutnya, PBNU akan mengukuhkan pilar-pilar kebangsaan, yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan Undang-Undang Dasar 1945.
“PBNU juga akan mengukuhkan pilar-pilar kebangsaan. Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945. Disingkat PBNU,” pungkasnya. (L/P002/r02)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)