Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NDORO SRIBIT ANJURKAN ‘BLUSUKAN’ TIDAK DIGUNAKAN DALAM KEGIATAN BANGUN NEGERI

Admin - Ahad, 8 Februari 2015 - 18:40 WIB

Ahad, 8 Februari 2015 - 18:40 WIB

1625 Views ㅤ

Presiden Jokowi 'blusukan' (berkunjung) ke sentra produksi padi di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Rabu (5/11/2014). (Foto: news.liputan6.com)
Presiden Jokowi '<a href=

blusukan' (berkunjung) ke sentra produksi padi di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Rabu (5/11/2014). (Foto: news.liputan6.com)" width="338" height="187" /> Presiden Jokowi ‘blusukan’ (berkunjung) ke sentra produksi padi di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Rabu (5/11/2014). (Foto: news.liputan6.com)

Jakarta, 18 Rabi’ul Akhir 1436/8 Februari 2015 (MINA) – Istilah ‘blusukan’ lebih baik tidak digunakan untuk kegiatan pejabat Negara termasuk pejabat tinggi negara, seperti mengunjungi desa ataupun tempat terpencil tanpa memberi informasi terlebih dahulu atau secara tiba-tiba dalam rangka membangun negeri ini.

Untuk kegiatan tersebut lebih baik menggunakan kata-kata atau istilah yang lebih bermakna bagi bangsa ini agar Indonesia menjadi Bangsa yang bermartabat, kata Ndoro Sribit dalam percakapan dengan wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, di akhir pekan.

Blusukan’ merupakan istilah yang sekarang ini sedang fenomenal dan terus dipopulerkan oleh media masa baik media cetak (surat kabar dan majalah) maupun media elektronik (televisi dan radio) untuk kegiatan seorang pejabat nagara, ketika melakukan kunjungan dari satu kampung ke kampung lainnya untuk sidak melihat permasalahan yang ada di lapangan dengan turun langsung, dan menemui masyarakat.

Media masa memopulerkan istilah ‘blusukan’ untuk kegiatan Joko Widodo (Jokowi) masuk kampung tersebut mulai dari Jokowi sebagai Wali Kota Surakarta (Solo) sejak 28 Juli 2005 sampai 1 Oktober 2012, Gubernur DKI Jakarta sejak 15 Oktober 2012 hingga 16 Oktober 2014 dan sampai pada posisi sebagai Presiden ke-7 RI sejak 20 Oktober 2014.

Baca Juga: Guru Besar Baitul Maqdis Syaikh Prof El-Awaisi Kunjungi AWG

“Tahukah saudara arti kata blusukan. Bagi orang jawa, kata itu sudah sangat difahami artinya. Blusukan artinya tersesat, tidak tahu jalan. Pun kalau bisa kembali membutuhkan waktu yang lama, menguras pikiran, bahkan bisa babak belur,” kata Ndoro Sribit yang adalah KRay.Elly Wulandari, pemilik CV Mahkota Ratu, yang memproduksi herbal dan jamu.

Blusukan adalah orang yang tersesat tidak tahu arah jalan yang dituju. Blusukan sama halnya masuk di hutan belantara kebingungan, tersandung, terjungkal, dalam tikungan yang penuh onak dan duri,” katanya.

Wahai saudara sebangsa dan setanah air. Akankah istilah Blusukan itu kita gunakan, untuk membangun negeri tercinta ini? Ndoro Sribit bertanya.

“Marilah kita memilah kata-kata yang lebih bermakna bagi bangsa ini agar Indonesia menjadi Bangsa yang bermartabat. Karena setiap ucapan adalah Do’a…” jawabnya sendiri. (T/P3/P4)

Baca Juga: Silaknas 2024, ICMI Undang Presiden dan Wapres

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Asia
test