Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NEGARA NON MUSLIM BERI PERHATIAN SERIUS PRODUK HALAL

Admin - Rabu, 9 April 2014 - 13:08 WIB

Rabu, 9 April 2014 - 13:08 WIB

699 Views ㅤ

Jakarta, 9 Jumadil Akhir 1435/9 April 2014 (MINA) – Wakil Direktur III Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Sumunar Jati menyatakan Negara-negara mayoritas non Muslim mulai menaruh perhatian serius terhadap produk halal.

“Di Jepang saat ini sedang marak wisata syariah. Di Rusia juga marak ekspo produk halal, demikian juga di Inggris mendeklarasikan sebagai pusat kosmetik halal dunia,” kata Sumunar pada dialog buku bertema “Kun Fayakun for Business, Menerjemahkan Spiritualisme dalam Bisnis” di Kantor Global Halal Centre, LPPOM MUI Bogor, Rabu.

Jika kita mau ekspor produk ke Hongkong, mereka pasti akan bertanya, apakah sudah bersetifikasi halal atau belum, karena warga hongkong sangat memperhatikan hal itu,” tambahnya.

Sumunar yang merupakan anggota tim ahli audit produk halal ini juga mengatakan, dengan menghayati dan mengamalkan ayat al Qur’an, manusia akan hidup dalam kesejahteraan karena terjamin kesehatan dan keamanan makanan yang dikonsumsinya.

Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen

LPPOM MUI saat ini menyerukan kepada para produsen makanan, obat-obatan, kosmetika maupun barang-barang kebutuhan sehari-hari untuk mensertifikasikan produknya agar masyarakat merasa aman, apalagi di Indonesia mayoritas penduduknya umat Islam.

Produsen harus bertanggung jawab dunia akherat terhadap produk yang dijual kepada konsumennya. Mereka juga harus memperhatikan produknya agar tidak berdampak negatif terhadap alam, lingkungan dan manusia sebagai konsumennya.

“Untuk mencapai hal itu, produsen harus menggunakan bahan-bahan alami (non kimiawi) sehingga ramah lingkungan dan tidak membahayakan kesehatan manusia,”tambahnya.

Sementara itu, pemateri lain, Basri Adhi, pengusaha kopi nasional mengatakan dalam berwirausaha harus bermodal syukur,karena dengan syukur itu Allah akan menambah riski dan keberkahan . Ia juga menggagas konsep bisnis berjama’ah agar mampu mensejahterakan masyarakat seluas-luasnya.

Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku

Pemateri lain, Kusnadi, pengusaha ayam herbal menyatakan jika kita memikirkan kesuksesan orang lain, maka dengan sendirinya (pertolongan Allah) kesuksesan kita juga akan meningkat.

Pendiri halal mart. itu juga menyatakan konsep toyib dalam al Qur’an selaras dengan konsep herbal karena berprinsip menggunakan bahan-bahan organik sehingga bisa menjaga kesehatan dan ramah lingkungan. (L/P04/P02/E01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: UMK Wajib Sertifikasi Halal 17 Oktober 2026: Bagaimana dengan Produk Luar Negeri?

Rekomendasi untuk Anda