Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS: NEGARA PALESTINA BISA TERWUJUD MELALUI PERUNDINGAN

Rendi Setiawan - Rabu, 3 Desember 2014 - 06:59 WIB

Rabu, 3 Desember 2014 - 06:59 WIB

854 Views

juru bicara Wakil Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf (Foto: Naharnet)
juru bicara Wakil Departemen Luar Negeri AS, <a href=

Marie Harf (Foto: Naharnet)" width="336" height="222" /> Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf (Foto: Naharnet)

Washington, 10 Safar 1436/3 Desember 2014 (MINA) – Gedung Putih menyatakan, berdirinya negara Palestina hanya akan terwujud melalui pembicaraan perundingan langsung dengan Israel.

“Posisi Amerika Serikat (AS) jelas, kami mendukung negara Palestina. Tapi percayalah, itu hanya dapat dicapai melalui negosiasi langsung antara pihak-pihak yang menyelesaikan masalah status akhir,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf.

Hal ini disampaikan Marie, beberapa jam setelah pemungutan suara yang kontroversial yang dilakukan anggota parlemen Perancis pada Selasa (2/12) kemarin. Naharnet melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (3/12).

Parlemen majlis rendah di Perancis seperti telah diketahui bersama, mendukung mengakui Palestina sebagai sebuah negara,  yang memicu reaksi tidak senang dari Tel Aviv.

Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina 

Lebih lanjut, selama perdebatan di Majlis Nasional Perancis pada Jumat (28/11), Menteri Luar Negeri Perancis, Laurent Fabius mengatakan, Paris akan mengakui Palestina jika upaya diplomatik gagal lagi dan mendesak resolusi perdamaian untuk konflik Timur-Tengah dalam waktu dua tahun.

Pihak Israel menyebut inisiatif dari parlemen Perancis sebagai tindakan sepihak, dan akan menghancurkan upaya menuju perdamaian di Timur-Tengah.

Sementara itu, para pemimpin Palestina mengucapkan terima kasih untuk hasil voting dari parlemen Perancis dan mendesak Paris untuk merealisasikan hasil suaranya.

Menteri Luar Negeri AS, John Kerry tahun ini mendorong pemerintah AS untuk lebih intensif membuat perdamaian di Timur-Tengah. Namun pada akhirnya, usahanya sia-sia karena dirusak oleh keputusan-keputusan sepihak yang diambil pemimpin Israel.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

Selain itu, parlemen negara-negara Eropa diperkirakan akan mengadakan voting pada akhir bulan ini untuk mengakui negara Palestina. Kebijakan Menteri Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini juga mendorong untuk pembentukan negara Palestina. (T/P011/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Rekomendasi untuk Anda