Negara Teluk dan Liga Muslim Dunia Kecam Serangan Israel terhadap Suriah

Riyadh, MINA – Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) dan Liga Muslim Dunia (MWL) mengecam keras serangan udara terbaru Israel di wilayah Suriah.

Dalam sebuah pernyataan beberapa waktu setelah serangan itu, Rabu (16/7), Sekretaris Jenderal GCC, Jassem Albudaiwi, menggambarkan serangan Israel sebagai pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Suriah dan pelanggaran hukum serta norma internasional.

Albudaiwi memperingatkan bahwa agresi semacam itu merupakan ancaman serius bagi stabilitas regional dan merupakan eskalasi yang tidak bertanggung jawab yang mengabaikan upaya internasional untuk mengamankan perdamaian di Suriah dan kawasan yang lebih luas.

Dia menyerukan kepada komunitas internasional untuk bertanggung jawab menghentikan pelanggaran-pelanggaran ini, meminta pertanggungjawaban para pelaku, dan melindungi rakyat Suriah sesuai dengan Piagam PBB dan hukum internasional.

Baca Juga: Puluhan Ribu Pengungsi Muslim Rohingya di Bangladesh Peringati 8 Tahun “Genosida”

Secara terpisah, Liga Muslim Dunia (MWL) menegaskan solidaritasnya terhadap pemerintah dan rakyat Suriah dalam menghadapi ancaman terhadap keamanan, persatuan, dan kedaulatan mereka.

Dalam pernyataan dari Sekretariat Jenderal, MWL menyuarakan dukungannya terhadap upaya Suriah untuk memulihkan perdamaian sipil, menegakkan supremasi hukum, dan melindungi semua lapisan masyarakat.

MWL juga mengecam pelanggaran berulang Israel terhadap hukum internasional melalui agresi yang berkelanjutan di wilayah Suriah.

Serangan udara Israel yang menargetkan Gedung Staf Umum Istana Presiden di Damaskus, menyebabkan kerusakan parah, menurut media Suriah.

Baca Juga: RUU Disetujui, Kementerian Haji dan Umrah Harus Terbentuk dalam 30 Hari

Kementerian Kesehatan negara itu melaporkan bahwa 13 orang terluka dalam serangan tersebut.

Serangan udara Israel lainnya dilaporkan terjadi di provinsi selatan Sweida, menewaskan tiga perwira senior militer dan keamanan Suriah serta melukai beberapa warga sipil. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Rohingya Peringati 8 Tahun Pengungsian, Desak Hak Penuh untuk Pulang ke Rakhine