Oleh : Urfa Kaida, Koordinator Fatayat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Bandung Selatan, Aktivis Aqsa Working Group (AWG) Jawa Barat
Ada terselip pertanyaan yang menyelinap dalam benak dan pikiran, “Apakah ada lafadz Palestina dalam Al-Qur’an? “ Pertanyaan menggelitik yang hadir, yang pada akhirnya terjawab pada buku “Masjid Al-Aqsha Tanggung Jawab Seluruh Umat Islam” karya Imaam Yakhsyallah Mansur dan Ali Farkhan Tsani, keduanya Duta Al-Quds. Penerbitnya Aqsa Working Group (AWG) tahun 2022.
Pada Surat Al-Maidah ayat 21 disebutkan:
يَٰقَوْمِ ٱدْخُلُوا۟ ٱلْأَرْضَ ٱلْمُقَدَّسَةَ ٱلَّتِى كَتَبَ ٱللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوا۟ عَلَىٰٓ أَدْبَارِكُمْ فَتَنقَلِبُوا۟ خَٰسِرِينَ
Artinya: “Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.” (QS Al-Maidah/5: 21).
Baca Juga: Makna Mubazir dalam Tafsir Al-Isra’ Ayat 27, Mengapa Pelaku Pemborosan Disebut Saudara Setan?
Memang tak tersurat berlafadzkan “Palestina “ di dalam ayat tersebut. Namun tersirat, seperti penjelasan beberapa ahli tafsir yang menjelaskan bahwa “Ardhul Muqoddasah“ itu adalah “Palestina”.
Berkaitan dengan ayat ini, di dalam Tafsir Al-Wajiz, Syaikh Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negri suriah menjelaskan, Nabi Musa ‘Alaihi salam berkata, “Wahai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu“.
Selanjutnya, “dan jangan kamu lari,“ artinya jangan mundur“ ke belakang, karena itu kamu akan menjadi orang-orang yang merugi.”
Menjadi orang-orang yang merugi di dunia karena lepasnya kemenangan atas musuh dari tangan dan hilangnya kesempatan untuk membebaskan negeri. Serta juga rugi di akhirat karena kehilangan pahala, dan karena pelanggaran itu, akan mendapatkan hukuman.
Baca Juga: [Hadits Arbain Ke-20] Malu Bagian dari Iman
Ayat ini berkaitan dengan perjalanan Nabi Musa ‘Alaihissalam beserta kaumnya dari kalangan Bani Ya’qub nenek moyangnya, atau yang kemudian di kenal dengan Bani Israil, akan nikmat-nikmat dari Allah.
Kemudian atas perintah Allah, mereka kaumnya itu diperintakan agar berani menghadapi musuh-musuh Allah, musuh-musuh yang ingkar kepada-Nya, dengan janji bahwa Allah akan menolong mereka.
Perintah itu adalah agar mereka memasuki tanah suci Baitul Maqdis (Ardhul Muqaddasah) dan agar berdiam di negri itu sebagai tempat tinggal mereka.
Menurut riwayat Ibnu Asakir dari Mu’adz bin Jabbal, kawasan itu di katakan tanah yang disucikan karena telah sekian banyak Nabi-Nabi yang menempatinya dan senantiasa mengajak kepada agama Tauhiddullah. Wilayah itu juga bersih dari patung-patung berhala dan kepercayaan yang sesat.
Baca Juga: Malu Kepada Allah
Demikian selanjutnya, Nabi Musa Alaihis Salam pun melarang kaumnya menyembah berhala dan melarang membuat keonaran dalam masyarakat. Nabi Musa juga melarang kaumnya berbuat kedzaliman dan laragan mengikuti hawa nafsu.
Jika mereka tidak mematuhi ketentuan itu, maka mereka akan merugi, dan nikmat-nikmat yang telah diberikan kepada mereka itu akan dicabut kembali dan dibatalkan oleh Allah.
Jadi bumi Palestina memang kala itu ditetapkan oleh Allah untuk pengikut Nabi Musa ‘Alaihis Salam yang Muslim dan beriman kepada Allah.
Begitulah, ternyata salah satu nama Palestina adalah Ardhul Muqaddasah, tanah yang disucikan. Wallahu a’lam. (A/urf/RS2)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-19] Jagalah Allah, Pasti Allah akan Menjagamu
Mi’raj News Agency (MINA)