Addis Ababa, 30 Shafar 1435/1 January 2014 (MINA) – Perunding yang mewakili Presiden Sudan Selatan Salva Kiir dan mantan Wakil Presiden Riek Machar telah tiba di Addis Ababa, ibukota Ethiopia, untuk pembicaraan damai, Rabu (1/1).
Sebuah sumber diplomatik mengatakan kepada Anadolu Agency sebagaimana yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA) bahwa perunding Machar akan mengangkat lima isu utama selama pembicaraan.
Isu terpenting yang dituntut kubu Machar adalah pelepasan orang-orang yang ditahan oleh pemerintah sejak Kiir mengumumkan telah menggagalkan upaya kudeta yang dipimpin Machar pada pertengahan Desember.
Mereka juga akan menuntut penyelidikan atas kematian yang terjadi di ibukota Sudan Selatan sejak saat itu, serta cara menetapkan sistem demokrasi.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Perundingan damai yang ditengahi oleh Otoritas Antar-Pemerintah untuk Pembangunan (IGAD), akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Ethiopia Tedros Adhanom.
Sehari sebelumnya Ahram Online melaporkan, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ethiopia mengatakan, kedua pemimpin yang berseteru akan terbang ke Addis Ababa dan bertatap muka.
Pertempuran meletus di Juba pada 15 Desember antara satuan-satuan tentara yang setia kepada Machar dengan unit lain yang setia kepada Kiir.
Tak lama kemudian, pertempuran menjalar ke dalam negara-negara bagian lainnya yang menewaskan ratusan orang dan menyebabkan puluhan ribu warga mengungsi.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Selasa, pasukan Machar berhasil merebut kembali kota Bor, ibukota negara bagian Jonglei.
PBB telah memperingatkan tentang meningkatnya jumlah pengungsi di Sudan Selatan, karena krisis kemanusiaan terus memburuk di negara Afrika itu.
Misi PBB di Sudan Selatan (UN Mission in South Sudan/UNMISS ) mengatakan Ahad, sekitar 180.000 orang terlantar akibat konflik. (T/P09/E1).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa