Tel Aviv, 12 Shawwal 1435/8 Agustus 2014 (MINA) – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membela diri atas terjadinya pembantaian berdarah di Gaza, dengan mencoba mengalihkan kesalahan kepada pejuang perlawanan Palestina atas jatuhnya korban-korban sipil.
Dalam konferensi pers di Tel Aviv, Netanyahu mengatakan, serangan darat Israel sejak sebulan lalu terhadap Gaza adalah “proporsional” dan “dibenarkan.” demikian dilaporkan Press Tv dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA). Jumat.
“Saya pikir itu dibenarkan, dan saya pikir itu proporsional,” kata Netanyahu.
Namun demikian, menurut Press Tv, Netanyahu pura-pura merasa menyesal tentang korban warga sipil di wilayah Palestina yang terkepung, meski mengatakan korban tewas itu adalah akibat “kesalahan Hamas sendiri.”
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Berbicara tentang serangan terhadap sekolah-sekolah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Netanyahu mengatakan “Itu jelas kesalahan. Ini adalah kesalahan moral. Ini adalah kesalahan operasional. Tapi masalahnya adalah Hamas menggunakan orang sebagai “senjata,” menggunakan sekolah dan rumah sakit untuk menyembunyikan pejuang dan senjata.”
Bela diri Perdana Menteri Israel diberikannya untuk mencoba menjawab kecaman dunia internasional pada serangan brutal Israel di Jalur Gaza termasuk menyerang sekolah. rumahsakit dan warga sipil.
Pada Kamis yang lalu, Amnesty International mengatakan, Israel melakukan “serangan yang disengaja” terhadap rumah sakit dan petugas kesehatan di Gaza, dan menyerukan penyelidikan segera atas agresi Zionis Israel di Jalur Gaza.
Laporan setempat juga mengatakan, militer Zionis Israel telah menggunakan senjata yang dilarang oleh hukum internasional, termasuk bom fosfor putih, dalam serangan terhadap warga sipil di wilayah padat penduduk.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Sekitar 1.900 warga Palestina, termasuk lebih dari 400 anak-anak tewas dan lebih dari 9.500 luka-luka sejak militer Israel melancarkan serangan pertama secara brutal terhadap Jalur Gaza pada 7 Juli sebulan lalu.
Gencatan senjata kemanusiaan selama tiga hari antara Hamas dan Israel mulai berlaku pada 08:00 waktu setempat (0500 GMT) pada Selasa. (T/P012/IR)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka