Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan pertemuan “penilaian situasi” setelah pidato yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah, media Israel melaporkan Jumat (3/11).
Dikutip dari Al Mayadeen, sesi tersebut bertujuan untuk “meringkas pidato Nasrallah, merangkum pertempuran selama sepekan, dan melihat lebih jauh setelah kepergian Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken,” kata Dana Weiss, komentator politik untuk Channel 12 Israel.
Dalam sebuah upacara yang diadakan hari ini untuk menghormati para syuhada yang mati syahid di jalan menuju Al-Quds (Masjid Al-Aqsa), Nasrallah menunjukkan bahwa Operasi Badai Al-Aqsa semakin mengungkap kerentanan dan kelemahan entitas Israel dan bahwa ini benar-benar “lebih lemah dari jaring laba-laba.”
Lebih jauh lagi, Nasrallah memuji operasi gagah berani yang dilakukan oleh pejuang Perlawanan Palestina yang tidak mampu dilakukan oleh kelompok bersenjata Lebanon.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
“Ketika pejuang mujahidin maju dan menempatkan bahan peledak di lambung tank, bagaimana musuh Israel akan menghadapi pejuang berkaliber ini?” katanya.
Mengenai operasi Hizbullah terhadap pasukan pendudukan Israel dan pangkalannya di dekat perbatasan Lebanon, Nasrallah menggarisbawahi dampak serius bagi Israel jika ketegangan meningkat. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza