Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi dalam rapat kabinet pada Ahad (10/11) bahwa pihaknya bertanggung jawab atas serangan teroris pager dan penerima nirkabel pada bulan September, yang melukai dan menewaskan ratusan orang, media Israel melaporkan.
Menurut laporan itu, Netanyahu mengakui bahwa operasi tersebut, yang menargetkan ribuan pager di seluruh Lebanon dan sebagian Suriah, dilakukan meskipun ada tentangan dari pejabat tinggi di Pasukan Pendudukan Israel (IOF) dan badan intelijen, termasuk Menteri Pertahanan yang baru saja dipecat, Yoav Gallant.
“Operasi pager dan pemusnahan [Hassan] Nasrallah dilakukan meskipun ada tentangan dari pejabat senior di lembaga pertahanan dan mereka yang bertanggung jawab atas serangan tersebut di eselon politik,” kata Netanyahu, Al Mayadeen melaporkan.
Pernyataan Netanyahu tampaknya menunjukkan adanya keretakan antara pemerintahannya dan pejabat keamanan atas serangan tersebut.
Baca Juga: Hezbollah Tembak Jatuh ”Hormuz 450” Milik Israel
Pendudukan Israel sebelumnya tidak mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut meskipun ada tuduhan dari banyak pihak, termasuk pemerintah Lebanon.
Surat kabar New York Times (NYT) melaporkan pada September, mengutip pejabat AS dan pejabat lain yang diberi pengarahan mengenai serangan itu, Israel menanam bahan peledak dalam sejumlah pager merek Taiwan yang baru saja diimpor ke Lebanon.
Beberapa pejabat mengatakan, pager yang dipesan oleh Hezbollah dari Gold Apollo telah dirusak sebelum tiba di wilayah tersebut. Sebagian besar pager adalah model AR924, tetapi pengiriman tersebut juga menyertakan tiga model lain dari perusahaan tersebut, menurut NYT.
Pabrikan Taiwan Gold Apollo mengatakan, pager tersebut diproduksi dan dikembangkan oleh sebuah perusahaan Eropa, kata CEO Hsu Chin-Kuang pada Rabu (6/11).
Baca Juga: Hamas Serukan KTT Arab-Islam Memikul Tanggungjawab atas Yerussalem
“Pager tersebut dikembangkan dan diproduksi di luar negeri, jadi tidak ada hubungannya dengan Taiwan,” kata direktur tersebut seperti dikutip oleh portal berita Taiwan CTWANT.
Ia juga mengatakan bahwa sekitar tiga tahun lalu, Gold Apollo menandatangani perjanjian kerja sama dengan sebuah perusahaan Eropa, yang pada awalnya hanya terlibat dalam pendistribusian produk Gold Apollo, tetapi kemudian mulai mengembangkan pager yang terlibat dalam ledakan tersebut secara independen.
Bahan peledak, yang beratnya kurang dari 60 gram, ditanam di samping baterai di setiap perangkat, kata dua pejabat. Sebuah sakelar ditanam juga di pager, yang memungkinkan peledakan bahan peledak dari jarak jauh.
Tiga pejabat mengatakan bahwa perangkat itu diprogram untuk berbunyi bip beberapa kali sebelum meledak.
Baca Juga: Parlemen Israel Sahkan UU Pemenjaraan Anak, Langgar Hukum Internasional
Tidak jelas kapan perangkat itu dipesan atau tiba di Lebanon. Namun, beberapa pejabat mengatakan, lebih dari 3.000 pager dipesan dari perusahaan Taiwan dan didistribusikan ke anggota Perlawanan di seluruh Lebanon. []
Mi’raj News Agency (MINA)