Tel Aviv, MINA – Sumber-sumber informasi media Israel pada Jumat (12/7) mengungkap, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengambil keeputusan sendiri dalam mengarahkan negosiasi perjanjian pertukaran tahanan dengan kelompok perlawanan Palestina.
Anadolu Agency mengutip lembaga penyiaran publik KAN melaporkan, sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan Netanyahu sendirian dalam melakukan pembicaraan, dan dia memutuskan untuk memperkuat posisinya terkait diskusi tersebut.
Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengatakan, ada ketakutan di Israel bahwa Netanyahu berusaha menghalangi kesepakatan tahanan, menyusul perselisihan antara dia dan pimpinan Mossad, David Barnea, mengenai beberapa ketentuan proposal gencatan senjata.
Ia menambahkan, salah satu perbedaan utama antara Mossad, dinas keamanan umum Israel, Shin Bet, dan Netanyahu adalah bahwa badan-badan keamanan tidak setuju untuk kembali berperang kecuali Hamas melanggar salah satu ketentuan perjanjian, sedangkan Netanyahu menginginkan tetap berperang.
Baca Juga: Pelapor Khusus PBB: Israel Lakukan Genosida di Jalur Gaza
Pada hari Kamis, delegasi Israel yang dipimpin oleh ketua Shin Bet Ronen Bar melakukan perjalanan ke Kairo untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata dan kembali ke Israel pada hari Jumat.
Upaya AS, Qatar dan Mesir untuk memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas terhambat oleh penolakan Netanyahu terhadap seruan Hamas untuk menghentikan permusuhan.
Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk melakukan gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan 7 Oktober.
Lebih dari 38.300 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan hampir 88.300 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Baca Juga: ICESCO Tetapkan Keffiyeh Jadi Warisan Budaya Tak Benda Palestina
Sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan. []
Mi’’raj News Agency (MINA)