Netanyahu Berusaha Bangun Hubungan Diplomatik Penuh dengan Arab Saudi

Benjamin Netanyahu memiliki batas waktu hingga 21 Desember 2022 untuk membentuk pemerintahannya. (Foto: dok. AA)

Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel yang ditunjuk Benjamin Netanyahu mengatakan, dia akan berusaha membangun hubungan diplomatik penuh dengan Arab Saudi, “segera setelah saya menjabat.”

“Saya pikir kita bisa mengakhiri konflik Arab-Israel dan mencapai perdamaian dengan Palestina, kita hanya harus kreatif tentang itu,” kata Netanyahu dalam sebuah wawancara dengan TV Al Arabiya milik Saudi, Kamis (15/12).

Dikutip dari Anadolu Agency pada Sabtu (17/12), dia juga menggambarkan langkah seperti itu sebagai “lompatan kuantum untuk perdamaian keseluruhan antara Israel dan dunia Arab,” dengan mengatakan bahwa itu akan mengubah kawasan itu “dengan cara yang tak terbayangkan.”

Belum ada komentar segera dari otoritas Saudi atas pernyataan Netanyahu tersebut.

Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan menentang dengan Tel Aviv sampai mengakhiri pendudukan Israel selama puluhan tahun di wilayah Palestina.

Namun, Saudi mengizinkan wilayah udaranya digunakan untuk penerbangan antara Israel, Uni Emirat Arab dan Bahrain.

Emirat dan Bahraim telah menjalin hubungan dengan Israel pada September 2020.

Batas waktu Netanyahu untuk membentuk pemerintahan Israel berakhir pada 21 Desember. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.