Hebron, 15 Rabi’ul Akhir 1437/25 Januari 2016 (MINA) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan dukungannya kepada sekelompok pemukim Yahudi yang memaksa untuk mengambil alih rumah warga Palestina di Hebron (Al-Khalil) di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Meskipun polisi perbatasan Israel melarang pemukim pindah rumah pada Jumat (22/1) lalu. Namun, Netanyahu pada Ahad (24/1) kemarin menegaskan bahwa pemukim diizinkan untuk pindah ke tempat yang lebih strategis dan menyerahkan dokumen untuk diakui setelah melalui ‘pembelian rahasia’ tanah mereka selesai, Worldbulletin dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
“Pemerintah mendukung permukiman, terutama di hari-hari seperti ini, ketika mereka berada di bawah serangan teror,” kata Netanyahu pertemuan pertemuan kabinet mingguan, mengacu pada tingkat tinggi kekerasan di Hebron.
“Saat ini proses pembelian (penyitaan, red) rumah masih berlanjut oleh pihak berwenang, kami akan memungkinkan para pemukim untuk mengambil kepemilikan dari dua rumah di Hebron,” imbuhnya.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Sebelumnya, media lokal Palestina mengutip laporan Radio Israel bahwa pemukim bernegosiasi dengan otoritas Israel untuk kepemilikan setidaknya salah satu rumah dan jaminan bahwa tidak ada tekanan dari tetangga Palestina.
Pada Kamis (21/1), video yang menunjukkan puluhan pemukim Israel memaksa untuk mengambil alih dua rumah Palestina di Hebron secara luas beredar, yang berujung kemarahan dari banyak warga Palestina. (T/P011/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan