Tel Aviv, 12 Dzulhijjah 1437/14 September 2016 (MINA) –Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dan Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan dijadwalkan akan bertemu untuk pertama kalinya sejak insiden Mavi Marmara 2010, di New York pekan depan, di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB.
Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) dari sumber lokal Israel National News melaporkan, pertemuan itu disepakati setelah kontak rahasia antara kedua pemimpin negara itu, dan ini dimungkinkan setelah Erdogan membubuhkan tanda tangan perjanjian rekonsiliasi.
Berdasarkan kesepakatan itu, Israel akan membayar Turki 20 juta dolar AS (sekitar Rp264 miliar) sebagai kompensasi atas korban 10 warga Turki akibat serangan pasukan Israel ke sebuah kapal bantuan Turki untuk Gaza pada 2010.
Menteri kabinet Israel menyetujui kesepakatan dengan Turki pada akhir Juni. Namun, Ankara waktu itu belum mengajukannya ke parlemen sampai akhir Agustus karena aksi kudeta gagal pada 15 Juli.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Perjanjian tersebut juga menyebutkan normalisasi hubungan, penghapusan sanksi negara, peningkatan tingkat hubungan diplomatik dan pertukaran duta besar.
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, baru-baru ini menyebutkan bahwa Turki dan Israel akan sama-sama memulai proses pertukaran duta besar dalam beberapa hari mendatang. (T/P4/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama