Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk mengubah Gaza, menjadi puing-puing dan menyerukan penduduknya untuk segera meninggalkannya.
Hal ini disampaikan dalam pidato Netanyahu di televisi, yang disiarkan oleh kantor Netanyahu melalui akunnya di platform “X”, setelah pertemuan darurat pemerintah, setelah operasi besar yang dilakukan oleh Hamas menyebabkan kematian dan cederanya warga Israel, dan Israel menanggapinya dengan operasi pengeboman terus menerus di Jalur Gaza, seperti dikutip MA’AN News, Ahad (10/7).
Sebelumnya pada Sabtu pagi (7/10), kelompok perlawanan Islam Hamas meluncurkan Operasi Aqsa Flood, serangan militer dengan melakukan infiltrasi ke wilayah-wilayah selatan Israel yang berbatasan dengan Jalur Gaza.
Para pejuang menyerang militer dan sipil Israel, menculik tentara dan warga untuk dijadikan sandera. Lebih 5.000 roket ditembakkan dari Jalur Gaza yang diblokade.
Baca Juga: Satu Tentara Israel Tewas di Lebanon, Sinagog di Haifa Terkena Roket Hezbollah
Wakil Ketua Gerakan Perlawanan Islam Hamas Saleh al-Arouri menyatakan pada Sabtu, Operasi Aqsa Flood adalah pertempuran untuk memutus kekuatan pendudukan Israel dan dilakukan sebagai reaksi atas kejahatan tentara pendudukan yang sedang berlangsung di Palestina.
“Mujahidin Jalur Gaza memulai operasi luas dengan tujuan mempertahankan Masjid Al-Aqsa dan membebaskan para tawanan Palestina di penjara Israel,” kata Al-Arouri.
Jumlah korban syahid akibat agresi brutal Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 232 orang, dan 1.697 lainnya terluka, menurut perkembangan terkini dari Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza.(T/R5/P1)
Baca Juga: Survei: Mayoritas Warga Israel Lebih Memilih Perang di Gaza Segera Berakhir
Mi’raj News Agency (MINA)