UNRWA.jpg" alt="" width="620" height="415" /> Sekolah UNRWA di kamp pengungsi Palesina di Rafa, Jalur Gaza. (Foto: Ahmad Khateib /Flash90)
Yerusalem, 17 Ramadhan 1438/12 Juni 2017 (MINA) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta PBB untuk menutup badan bantuan pengungsi Palestina (UNRWA).
Pemimpin bangsa Yahudi itu mengklaim bahwa kegiatan filantropi UNRWA terhadap orang-orang Palestina bertanggung jawab atas hasutan melawan “negara” Israel.
Netanyahu mengatakan bahwa selama kunjungannya ke Washington, dia telah membicarakan masalah itu kepada Dubes Amerika Serikat untuk PBB Nikki Haley. Dia juga menuduh PBB bersikap bias terhadap Israel.
“Saya mengatakan kepadanya bahwa sudah tiba saatnya bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mempertimbangkan kembali keberadaan UNRWA,” kata kantor Perdana Menteri Israel pada hari Ahad (11/6). “Di institusi UNRWA, ada banyak hasutan melawan Israel.”
Baca Juga: AS Distribusikan Rancangan Resolusi ke DK PBB tentang Gaza
Menurutnya, sudah saatnya membubarkan UNRWA dan menggabungkannya dengan lembaga pengungsi PBB lainnya, UNHCR. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
UNRWA sejauh ini menjalankan ratusan sekolah untuk pengungsi Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem timur (Al-Quds) yang diduduki, Lebanon, Yordania dan Suriah.
Lembaga ini juga mendistribusikan bantuan dan menyediakan pusat pelatihan guru, klinik kesehatan dan layanan sosial. (T/RI-1/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Relawan MER-C dr. Anthon Tangani Operasi Bedah Mulut di RS Baptis Gaza
















Mina Indonesia
Mina Arabic