Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NETANYAHU PAKSA ABBAS AKUI ISRAEL SEBAGAI NEGARA YAHUDI

Admin - Kamis, 21 November 2013 - 13:07 WIB

Kamis, 21 November 2013 - 13:07 WIB

367 Views ㅤ

Tepi Barat, 18 Muharram 1435/20 November 2013 (MINA) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyeru Presiden Palestina Mahmud Abbas memenuhi permintaannya untuk mengakui Israel sebagai negara Yahudi.

“Datanglah ke Knesset Israel dan aku akan datang ke Ramallah. Berdiri di sini dan akui kebenaran sejarah bahwa orang Yahudi menetap hampir 4.000 tahun di ‘tanah Israel’,” katanya menantang Abbas sebagaimana dikutip media Palestina Qassam dan MINA (Mi’raj News Agency).

Netanyahu yang dikenal dengan panggilan Bibi itu juga menantang Abbas untuk mengakhiri pertikaian di tengah buntunya negosiasi dengan Israel.

Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah

“Saya menyeru dia di sini pada hari ini, untuk menghentikan pertikaian,” kata Netanyahu pada Selasa (19/11) dalam pidato khusus di Knesset  bersamaan dengan kunjungan Presiden Prancis Francois Hollande.

Sementara itu, kepala negosiator Israel Tzipi Livni mengumumkan perundingan putaran baru akan diadakan dalam beberapa hari dengan delegasi Otoritas Palestina, meskipun pihak negosiator sudah mengundurkan diri karena melihat Israel terus melakukan pelanggaran selama negosiasi, salah satunya pembangunan pemukiman yang masih berlanjut hingga kini.

Livni  mengklaim bahwa Saeb Erekat, yang baru saja mengumumkan pengunduran dirinya sebagai ketua tim negosiasi Palestina, masih akan memimpin delegasi Palestina pada pertemuan mendatang, meskipun pihak Palestina kini lebih pesimis terkait pertemuan ini.

Sebelumnya, Erekat memutuskan bersama dengan anggota tim negosiasi Palestina lainnya untuk mengundurkan diri sebagai protes terhadap keputusan pemerintah Israel  yang  menyetujui tender pembangunan ribuan unit pemukiman tambahan.

Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan  

Sumber dari Fatah mengatakan bahwa Erekat menarik pengunduran dirinya setelah Komite Pusat memutuskan melanjutkan negosiasi meskipun Israel melanjutkan pemukiman dan melakukan  pembunuhan terhadap 14 warga Palestina sejak dimulainya kembali negosiasi tiga bulan lalu.(T/P08/P03)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi

Rekomendasi untuk Anda