Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, Palestina akan melanjutkan negosiasi dengan Israel jika Presiden AS saat ini Donald Trump terpilih kembali dalam pemilihan Presiden tanggal 3 Nopember mendatang.
Israel Hayom melaporkan, Netanyahu menyatakan bahwa menandatangani kesepakatan normalisasi dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain telah membuat Palestina tidak memiliki pilihan selain meja perundingan.
Menurutnya jika Trump terpilih kembali, dia akan memulai pembicaraan dengan Palestina berdasarkan Kesepakatan Abad Ini yang digagas Trump, MEMO melaporkan, Sabtu (19/9).
Beberapa hari sebelumnya pada Selasa, saat upacara penandatanganan normalisasi dengan Bahrain di Gedung Putih, Netanyahu tidak menyebutkan apapun tentang Palestina.
Baca Juga: Memalukan, Untuk Lepas Satu Sandera di Gaza Harus Libatkan Trump
Sementara itu, Trump mengindikasikan bahwa Israel semakin tidak terisolasi di Timur Tengah dibandingkan sebelumnya.
“Mereka (Palestina) telah menempuh perjalanan jauh. Sebelum ini kami biasa memberikan bantuan untuk mereka USD 750 juta setahun,” katanya.
Trump lebih lanjut bertanya kepada pemerintah AS sebelumnya: “Mengapa Anda membayar ketika mereka memperlakukan AS dengan tidak hormat?”
Dia menambahkan: “Kami memberi mereka USD 750 juta setahun, mengapa tidak ada yang memotong pembayaran itu? Kami rasa itu tidak pantas. Saya telah memotong bantuan untuk mereka.”
Baca Juga: Parlemen Arab Desak PBB Selamatkan Anak-Anak Gaza dari Kelaparan
Trump juga meminta negara-negara Teluk untuk berhenti memberikan bantuan untuk Palestina.
“Tapi negara-negara lain memberi mereka uang. Anda berurusan dengan negara yang sangat kaya. Dan negara-negara ini sekarang semua menandatangani kontrak dengan kami. Semuanya ditandatangani dengan kami – semuanya,” ujar Trump. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kasus Kebutaan di Jalur Gaza Terus Meningkat