Al-Quds, MINA – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan, pawai bendera Israel yang kontroversial akan tetap berlangsung di Al-Quds (Yerusalem Timur) sesuai rencana, Kamis (18/5).
Pawai Bendera dipentaskan oleh pemukim Israel setiap tahun untuk menandai apa yang mereka sebut penyatuan Yerusalem, mengacu pada pendudukan Israel atas kota itu pada 1967.
“Pawai bendera akan berlanjut seperti yang direncanakan, seperti biasa, pada rutenya,” kata Netanyahu kepada anggota Partai Likud sayap kanannya di Knesset seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (16/5).
Pawai tersebut telah memicu bentrokan kekerasan dengan warga Palestina dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pertempuran 11 hari antara Israel dan gerakan perlawanan Palestina di Gaza pada Mei 2021.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Menurut Saluran 13 Israel, empat menteri Israel dijadwalkan untuk bergabung dalam pawai bendera, termasuk Menteri Keamanan Nasional sayap kanan, Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan, Bezalel Smotrich.
Polisi Israel mengatakan akan mengerahkan 2.000 petugas polisi selama pawai melintasi Yerusalem Timur.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Arab-Israel 1967 dan menganeksasi seluruh kota pada 1980 dalam suatu langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional. (T/RE1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia