Tel Aviv, 12 Muharram 1437/25 October 2015 (MINA) – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan, Ahad (25/10), kesepakatan dengan Yordania untuk memasang kamera keamanan selama 24 jam di sekitar kawasan sensitif kompleks masjid Al–Aqsha Al-Quds Yerusalem Timur, adalah juga demi kepentingan Israel.
Dalam pernyataan yang disampaikan di ruang kerjanya, Netanyahu menyatakan, kamera akan berfungsi “untuk bukti buat menolak tuduhan bahwa Israel melanggar status quo, untuk menunjukkan provokasi sebetulnya berasal dari fihak mana, dan untuk mencegah terjadinya lagi kekerasan.”
Ia juga mengatakan, Israel selama ini dituduh berusaha mengubah aturan lama yang mengatur situs suci yang dihormati Islam dan Yahudi, yang saat ini merupakan sumber utama ketegangan antara Israel dan Palestina. Demikian World Bulletin dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
Netanyahu juga mengulangi bahwa Israel tidak berencana untuk mengubah perjanjian penggunaan tempat ibadah Yahudi di sana, jadi tetap dalam keadaan status quo.
Baca Juga: Israel Presentasikan Peta Baru Gaza dalam Perundingan Doha
Kesepakatan pemasangan kamera pemantau antara Israel dan Yordania dicapai melalui perantaraan Menteri Luar Negeri AS John Kerry yang mengadakan pembicaraan-pembicaraan terpisah dengan Raja Yordania Abdullah II selaku” penjaga” Masjid Al-Aqsha, PM Israel dan Presiden Palestina.
“Saya mendengar reaksi positif Menlu Yordania,” kata Netanyahu. “Saya berharap hal ini membantu menciptakan situasi yang tenang, setidaknya mengenai Temple Mount.”. (T/P002/P2)
Baca Juga: Kemenkes Palestina: 1.588 Tenaga Medis Syahid akibat Genosida Israel