Tel Aviv, 10 Sya’ban 1435/8 Juni 2014 (MINA) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan rencana sepihak untuk memisahkan orang-orang Yahudi dari Palestina di Tepi Barat untuk mempertahankan karakter Yahudi dari Israel di wilayah pendudukan tersebut, menurut surat kabar Israel, Makor Rishon pada Jumat (6/6).
Surat kabar itu mengatakan bahwa Netanyahu secara mengejutkan mengajukan rencananya dalam pertemuan Senin lalu dengan anggota Knesset untuk urusan luar negeri dan komite pertahanan Israel, lapor Al-Resalah yang dikutip Kantor Berita Islam Mi’raj, Ahad (8/6).
Anggota Knesset (parlemen) yang menghadiri pertemuan itu mengatakan kepada Makor Rishon bahwa Netanyahu membuat bingung beberapa dari mereka karena tidak menjelaskan bagaimana ia akan melaksanakan rencana tersebut.
Netanyahu juga mengatakan tidak akan terlibat dalam kontak atau pembicaraan dengan pemerintah Palestina yang didukung oleh Hamas dan akan menjadi waktu yang tepat untuk mengambil suatu tindakan unilateral.
Baca Juga: Israel Bentuk Unit Tempur Perempuan untuk Perang di Gaza
“Saya tidak ingin (hanya ada) satu negara (Palestina) dari Sungai Yordan sampai ke Laut Mediterania,” surat kabar itu mengutip pernyataan Netanyahu. “Bahkan jika keseimbangan demografis tidak berubah dan merugikan kita serta mayoritas Yahudi, maka jelas kita perlu memiliki mayoritas Yahudi yang besar dan menjadi negara demokratis.”
“Dan itu sebabnya kita perlukan pemisahan (Tepi Barat),” katanya.
Surat kabar itu mengatakan, meskipun Netanyahu tidak membeberkan rencana yang jelas, rencana tersebut tampak seperti rencana pelepasan Gaza pada 2005 yang telah dilaksanakan oleh mantan perdana menteri Ariel Sharon. (T/P01/EO2).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Teroris Israel Lakukan Tiga Pembantaian di Gaza, 77 Syahid