Washington, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut ”Poros Iran” sebagai ancaman bagi negarnya, untuk itu ia meminta Amerika Serikat (AS) berdiri bersama agar semakin kuat.
“Agar kekuatan peradaban bisa menang, Amerika dan Israel harus berdiri bersama,” kata Netanyahu saat berpidato di depan Kongres, The Capitol, Rabu malam atau Kamis (25/7) dini hari WIB.
Pada tayangan yang disiarkan Aljazeera, Ia menyebut “poros Iran” sebagai ancaman untuk Israel, AS maupun dunia Arab. Ia mengatakan bagaimana dunia sedang bergejolak karena kelompok-kelompok yang didukung pemerintahan Teheran, secara tidak langsung menyinggung Hizbullah di Lebanon hingga Houthi di Yaman.
“Dunia kita sedang bergejolak. Di Timur Tengah, poros teror Iran berhadapan dengan Amerika, Israel, dan negara-negara Arab. Ini bukan benturan peradaban. Ini benturan antara barbarisme dan peradaban,” klaimnya.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Ia mengecam demonstrasi yang meminta gencatan senjata Gaza, seraya menyebut mereka orang bodoh dan didukung Iran. Ia pun melontarkan kata-kata “idiot” untuk para pengunjuk rasa yang menuntut perdamaian.
Pada kesempatan yang sama, ia pun yakin Israel bisa membebaskan sandera, warga Israel yang diculik Hamas. Dirinya juga menyampaikan terima kasih ke Presiden AS Joe Biden atas “segala bantuannya” selama ini dan menekankan bahwa musuh Israel adalah musuh AS juga.
“Saat kita melawan Iran, kita sedang melawan musuh Amerika Serikat yang paling radikal dan paling mematikan,” kata pemimpin yang sebelum pecah perang Gaza menghadapi tuntutan muncur dari dalam negeri karena upaya mereformasi pengadilan Israel terkait kasus korupsinya.
Netanyahu mengatakan, Ia tidak hanya melindungi Israel tapi melindungi Amerika.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
”Musuh kami adalah musuh Anda, perjuangan kami adalah perjuangan Anda, dan kemenangan kami akan menjadi kemenangan Anda,” tegasnya.
“Biar saya perjelas: Israel akan melakukan apa pun yang harus dilakukan untuk memulihkan keamanan di perbatasan utara kami dan memulangkan warga kami dengan selamat ke rumah mereka,” tambahnya lagi.
“Saya sangat menghargai dukungan Amerika, termasuk dalam perang saat ini. Namun ini adalah momen yang luar biasa. Bantuan militer AS yang cepat dapat mempercepat berakhirnya perang di Gaza dan membantu mencegah perang yang lebih luas di Timur Tengah.”
Kehadiran Netanyahu di Amerika disambut gelomban demonstrasi dari warga Amerika Pro-Palestina. Kunjungan Netanyahu ke AS terjadi ketika perang Israel di Gaza memasuki bulan ke-10, sejak 7 Oktober 2023.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Organisasi-organisasi seperti Zionis J-Street yang liberal dan American for Peace Now, hingga Jewish Voice for Peace yang anti-Zionis menolak kunjungan Netanyahu.
Sementara beberapa anggota parlemen dan senator menolak untuk menghadiri pidatonya. Legislator Yahudi terkemuka, seperti Bernie Sanders, Jan Schakowsky, dan Brian Schatz, yang kini bergabung dengan puluhan anggota Partai Demokrat di Kongres ikut menolak menghadiri pidato Netanyahu, sebagai protes terhadap perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu