Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Pendudukan Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Ahad (26/11) bahwa pemerintahnya akan menerima perpanjangan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza dengan imbalan pembebasan 10 lebih sandera.
“Perpanjangan gencatan senjata akan diterima dengan imbalan pembebasan 10 sandera untuk setiap hari,” kata Netayahu dalam pernyataan video yang diterbitkan oleh kantornya tengah berbicara dengan Presiden AS Joe Biden melalui telepon, seperti dikutip Anadolu Agency.
Netanyahu menekankan bahwa setelah gencatan senjata, Israel akan melanjutkan operasi militernya dengan tujuan akhir melenyapkan kelompok Palestina Hamas dan memastikan semua sandera yang tersisa dikembalikan.
Gencatan senjata sementara selama empat hari yang dimediasi oleh Qatar, Mesir dan Amerika Serikat (AS) mulai berlaku pada Jumat (24/11) pagi, untuk menghentikan sementara serangan udara Israel di Jalur Gaza.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Mengutip Kantor Berita Aljazeera, pada hari ketiga gancatan senjata, Pejuang Palestina di Gaza telah membebaskan 58 orang sandra, termasuk 41 warga pendudukan Israel, 17 orang dari Thailand, Filipina, Amerika Serikat, dan Rusia. Israel telah membebaskan 117 warga Palestina dari penjaranya.
Pejuang Palestina dilaporkan telah menyandera sekitar 240 orang, termasuk warga negara asing, sejak operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober lalu. (T/R5/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat