New York, 20 Dzulhijjah 14346/4 Oktober 2015 (MINA) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pidatonya di Majelis Umum PBB di samping berisi provokasi kepentingan negaranya, ternyata mengungkap juga selalu adanya kebangkitan untuk menghancurkan bangsa Yahudi.
Dalam pidato 43 menit itu, Kamis 1/10, Netanyahu antara lain mengatakan, “Dalam setiap generasi ada orang-orang yang bangkit untuk menghancurkan orang-orang kami,” katanya.
Netanyahu menguraikan, bahwa pada jaman dahulu bangsa Yahudi mengalami kehancuran dari kerajaan kuno Babilonia dan Romawi. Lalu, pada abad pertengahan menghadapi pengusiran.
“Kini pada jaman modern kami menghadapi tuduhan Holocaust. Namun orang-orang Yahudi masih bertahan,” katanya, seperti disebutkan The Electronic Intifada (EI) edisi Jumat (2/10) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Menurutnya, saat ini mulai bermunculan kelompok yang bersumpah untuk menghancurkan Israel.
“Tapi saya berdiri di sini hari ini mewakili Israel, sebuah negara muda berusia 67 tahun untuk mengatakan bahwa Israel masih bertahan hidup. Am Yisrael chai…!” ujarnya.
Dalaam kesempatan itu Netanyahu sendiri menisyaratakan tidak terlalu yakin lagi dengan kemampuannya karena bantuan militer Amerika Serikat mulai dikurangi.
Harian Israel Maarev menyebutkan, diperkirakan AS mengurangi bantuan militernya kepada Israel senilai 175 juta dolar AS (sekitar Rp2,5 trilun) atau dipangkas sekitar 5 persen dari bantuan rutin tahunan 3,1 miliar dolar AS.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Menyadari semakin buruknya citra Israel di mata dunia, terutama setelah pembantaian 551 anak Palestina selama Juli-Agustus 2014 saat serangan terhadap Gaza, Netanyahu mengalihkan pidatonya bahwa dunia memerlukan produk-produk Israel.
“Dunia memerlukan Israel, karena sangat penting ilmu pengetahuan, teknologi, kedokteran dan pertanian. Pengetahuan Israel ada mana-mana,” kata Netanyahu.
Ia menyebutkan, bagaimana teknologi komputer, telepon genggam, pesan singkat, navigasi dan lainnya, semua tergantung pada inovasi Israel.
“Kami sangat bangga bahwa negara kecil kami adalah berkontribusi besar untuk seluruh dunia,” imbuhnya. (T/P4/P2)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon